Partai Baru Pimpinannya Kalah Telak di Pemilu Sela, Pesona Politik Mahatir Mohamad Diduga Memudar

Amir Khusyairi Mohd Tanusi, calon yang diusung Pejuang hanya mampu meraih 13,69 persen dukungan.

Editor: rika irawati
POOL/VINCENT THIAN via REUTERS
Eks Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad saat berbicara dalam konferensi pers di Kuala Lumpur, Jumat (7/8/2020). 

TRIBUNBANYUMAS.COM, SLIM – Pukulan telak dialami mantan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad. Partai baru pimpinannya, Partai Pejuang Tanah Air, tak berdaya pada pemilu sela yang digelar di daerah pemilihan (dapil) Slim, Sabtu (29/9/2020).

Amir Khusyairi Mohd Tanusi, calon yang diusung Pejuang hanya mampu meraih 13,69 persen dukungan.

Kandidat partai berkuasa Organisasi Nasional Melayu Bersatu (UMNO), Mohd Zaidi Aziz, menang telak dengan 84,53 persen suara.

UMNO memang sejak awal difavoritkan mempertahankan kursi untuk parlemen negara bagian Perak ini.

Slim adalah kota kecil agraris yang merupakan basis kuat UMNO sejak pemilu 2004.

Partai Pejuang pun realistis. Kendaraan politik yang baru berusia 2 pekan ini berharap minimal dapat meraih 40 persen suara.

Ingin Depak Kepa, Chelsea Ajukan Barter ke AC Milan untuk Boyong Donnarumma

Ini 14 Paslon yang Diusung Partai Nasdem pada Pilkada di Jateng

Dipicu Hoaks Oknum TNI, Begini Kronologi Penyerbuan Mapolsek Ciracas

Namun, alih-alih meraih angka tersebut, yang ada, UMNO berhasil melipatgandakan dukungan.

Mahathir mendirikan Pejuang dengan harapan dapat memecah suara suku Melayu seperti yang dilakukan Bersatu, mantan partai Mahathir, pada pemilu 2018.

Namun, hasil ini memberi sinyal kuat suara Melayu tidak terpecah karena bersatunya tiga partai Melayu masing-masing UMNO, Partai Islam Se-Malaysia (PAS), dan Bersatu pada pemilu sela ini.

Pudarnya Pesona Politik Mahathir?

Mengandalkan nama besar Mahathir, Pejuang berkampanye dengan tema melawan "pemerintahan ilegal" bentukan Perdana Menteri Muhyiddin Yassin.

Seperti diketahui, Mahathir dipecat oleh mantan partainya Bersatu setelah menolak mendukung Muhyiddin dan koalisi pimpinannya Perikatan Nasional.

Politisi kawakan berusia 95 tahun itu turun langsung berkampanye untuk Khusyairi mengingatkan pemilih untuk tidak memilih calon yang dapat dibeli dan gampang mengubah haluan politik.

Popularitas Mahathir di kalangan pemilih kota kecil dan pedesaan seperti Slim adalah kunci utama kemenangan Pakatan Harapan yang mengantarkannya kembali ke kursi PM pada pemilu May 2018.

Mayoritas besar pemilih di daerah elektoral ini adalah suku Melayu.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved