Berita Tegal
Jawaban Wakil Wali Kota Tegal saat Disebut Pencitraan dan Sembunyikan Data Covid-19
Wakil Wali Kota Tegal Muhammad Jumadi menanggapi kritik yang menyebut dirinya bersama Wali Kota Tegal Dedy Yon Supriyono banyak melakukan pencitraan.
TRIBUNBANYUMAS.COM, TEGAL - Wakil Wali Kota Tegal Muhammad Jumadi menanggapi kritik yang menyebut dirinya bersama Wali Kota Tegal Dedy Yon Supriyono banyak melakukan pencitraan di tengah pandemi Covid-19.
Menurut Jumadi, pihaknya sangat fokus dalam melaksanakan upaya pencegahan dan penanganan Covid-19 di Kota Tegal, Jawa Tengah.
"Pemkot tidak ada pencitraan. Pencitraan untuk apa? Pilkada masih 2024, kita bekerja baru satu tahun," kata Jumadi kepada Kompas.com, Sabtu (8/8/2020).
• Oknum Guru Dibekuk Polisi Seusai Cabuli Muridnya Hingga Hamil
• Bertambah Dua, Total Pegawai Setda Kendal Positif Covid-19 Ada Enam Orang
• Buffon Kiper Abadi! Pernah Bermain dengan Maldini hingga Anaknya, Kini Dilatih Oleh Pirlo
• Kim Jong Un Kirim Bantuan ke Kaesong, Wilayah di Korea Utara yang Di-Lockdown Gara-gara Covid-19
Menurut dia, setiap kepala daerah memang memiliki gaya yang berbeda.
Namun, Jumadi mengatakan, yang terpenting upaya menangani Covid-19 ini dilakukan secara serius oleh dia dan Dedi.
"Kita hanya ingin membuktikan kita bekerja efektif, cepat, dan cermat. Tidak ada manfaatnya pencitraan di tengah pandemi."
"Kita hanya akan bekerja semaksimal mungkin," kata dia.
Jumadi juga menanggapi adanya kritikan yang menyebut Pemkot tidak mau melakukan rapid tes massal dan menyembunyikan data kasus Covid-19.
Mengenai rapid test dan swab massal, menurut dia, hal itu sudah dilakukan sejak jauh-jauh hari dan sudah melebihi parameter yang ditetapkan Satgas Covid-19 Pusat.
"Sebagai deteksi dini, 1.505 orang telah dites swab PCR per 3 Agustus 2020. Sedangkan target yang harus dipenuhi adalah 872 swab. Kemudian 3.974 telah di-rapid test," kata dia.
Menurut dia, dalam pelaksanaan rapid test tidak terdapat target kinerja seperti tes dengan PCR.
Namun, jika dilihat dari proporsi atau persentase, masyarakat yang telah rapid test sudah mencapai di atas 1,4 persen.
"Angka 872 yang swab sudah dihitungkan dari Provinsi Jateng, dari 3.500 per 1 juta penduduk. Jika jumlah penduduk 280.000, maka targetnya 980 orang dites swab."
"Dengan tes swab mencapai 1.587, artinya kinerja Pemkot sudah mencapai di atas 161 persen," kata Jumadi.
Jumadi juga membantah tuduhan soal menyembunyikan data kasus Covid-19.