Di Tengah Pandemi Corona, Tiga Sektor Ini Tetap Tumbuh. Satu Di Antaranya Informasi dan Komunikasi
Kontraksi ekonomi Indonesia sebesar 5,32% pada kuartal II 2020 merupakan penurunan produk domestik bruto (PDB) terbesar sejak kuartal I 1999 silam.
Sektor informasi dan komunikasi merupakan salah satu sektor yang mampu tumbuh di tengah kontraksi ekonomi Indonesia.
Pada kuartal II 2020, sektor ini tumbuh sebesar 3,44% dibanding triwulan sebelumnya.
3. Sektor pengadaan air
Pada kuartal II 2020, sektor pengadaan air tumbuh sebesar 1,28% ketimbang periode sebelumnya.
Konsumsi rumahtangga tumbuh negatif
Data BPS menunjukkan, konsumsi rumahtangga tumbuh negatif 5,51% pada kuartal II 2020. Padal, konsumsi rumahtangga merupakan motor penggerak utama perekonomian Indonesia.
Menurut Suhariyanto, yang menyebabkan konsumsi rumahtangga terkontraksi adalah penjualan eceran yang mengalami kontraksi pada seluruh kelompok penjualan.
Misalnya, makanan, minuman, dan tembakau. Lalu, sandang, perlengkapan rumah tangga lainnya, bahan bakar kendaraan, barang budaya dan rekreasi, dan barang lainnya.
Bila menilik komponen konsumsi rumahtangga, kontraksi terlihat dari komponen makanan dan minuman, selain restoran.
Komponen ini tumbuh negatif 0,71% setelah pada kuartal I 2020 tumbuh positif 5,01% dan kuartal II 2019 tumbuh 5,20%.
Demikian juga dengan komponen pakaian, alas kaki, dan jasa perawatannya juga tumbuh negatif 5,13% melanjutkan tren penurunan pada kuartal I 2020 yang minus 3,31%. Padahal, pada kuartal II 2019, komponen ini tumbuh positif hingga 4,88% yoy.
Komponen transportasi dan komunikasi pun tumbuh negatif 15,33%. Ini juga melanjutkan tren penurunan negatif pada kuartal I 2019 sebesar 1,69%.
Sementara komponen restoran dan hotel tumbuh negatif 16,53%. Ini jauh merosot dari kuartal I 2020 yang tumbuh positif 2,43%, meski lebih rendah dari kuartal II 2019 yang berhasil tumbuh 6,24%. (*)
Artikel ini sudah tayang di Kontan.co.id dengan judul Ini 3 sektor yang tetap tumbuh saat ekonomi Indonesia minus.