Berita Banyumas
PELUANG BISNIS: Peternak Kelinci di Semedo Banyumas Kewalahan Penuhi Permintaan Pengusaha Kuliner
Ditengah pandemi Covid-19, berternak kelinci kini bisa menjadi usaha ekonomi yang menguntungkan.
Penulis: Permata Putra Sejati | Editor: rika irawati
TRIBUNBANYUMAS.COM, PURWOKERTO - Ditengah pandemi Covid-19, berternak kelinci kini bisa menjadi usaha ekonomi yang menguntungkan. Apalagi, permintaan kelinci potong di Kabupaten Banyumas, cukup tinggi.
Seorang peternak kelinci asal Desa Semedo, Kecamatan Pekuncen, Banyumas, Agus Subekti mengatakan, permintaan kelinci potong maupun kelinci hias cukup banyak.
Sayangnya, populasi kelinci masih sedikit dan membuat peternak belum dapat memenuhi kebutuhan pasar.
"Permintaan dari pedagang untuk kelinci potong, indukan, maupun anakan, sebenarnya cukup banyak. Namun, dengan terbatasnya jumlah, belum bisa memenuhi," katanya kepada Tribunbanyumas.com, Senin (3/8/2020).
Pihaknya yang juga merupakan pengurus Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Semedo berharap, beternak kelinci ini bisa dilirik masyarakat.
Menurutnya, di wilayah pedesaan, pakan kelinci tersedia di lingkungan dan melimpah.
Agus pun siap berbagi pengalaman dan kerjasama untuk membuka peluang ekonomi masyarakat.
Sementara itu, peternak lain asal Desa Kracak, Ajibarang, Tamsi, mengaku kewalahan memenuhi permintaan pasar.
• Belanja dengan Istri di Pasar Sokaraja, Bupati Banyumas: Belanja di Pasar, Aman
• Namanya Juhar, Teh Daun Pucuk Olahan Tradisional Warga Desa Sodong Batang, Sudah Sampai Jakarta
Permintaan itu, baik dari daging kelinci ataupun benih kelinci potong.
Dirinya, saat ini memelihara sekitar 50 indukan kelinci. Meski begitu, jumlah tersebut belum juga dapat memenuhi kebutuhan para pedagang kuliner daging kelinci.
Dalam satu pekan, dia diminta mengirimkan 17 ekor kelinci siap potong.
"Saya mengaku tak mampu, makanya dari sinilah sebenarnya prospek budidaya kelinci. Terutama, kelinci potong memang sangat bagus di Banyumas. Beternak kelinci inipun bisa menjadi pekerjaan sambilan," katanya.
Pihaknya menjelaskan jika satu ekor kelinci produktif biasanya menghasilkan anakan kelinci, lima sampai 10 ekor.
Kemudian, dalam waktu empat bulan, kelinci anakan bisa siap potong atau siap jual.
Kelinci potong dihargai hingga Rp 40 ribu per kilogram. Berat satu ekor kelinci berumur 3-4 bulan mencapai lebih dari tiga kilogram.
Sementara, harga indukan lebih mahal. Bisa lebih dari Rp 100 ribu. (jti)