Berita Banjarnegara
Catat, Embun Es di Dataran Tinggi Dieng Diperkirakan Muncul Lagi di Agustus-September
Fenomena embun es mengiringi pekan awal pembukaan objek wisata Dieng yang dikelola Pemkab Banjarnegara.
Penulis: khoirul muzaki | Editor: rika irawati
TRIBUNBANYUMAS.COM, BANJARNEGARA - Fenomena embun es mengiringi pekan awal pembukaan objek wisata Dieng yang dikelola Pemkab Banjarnegara. Kemarin, Minggu (26/7), wisatawan dikejutkan dengan munculnya fenomena embun es di komplek candi Arjuna Dieng.
Fenomena alam ini tak ayal menarik animo wisatawan. Mereka menyerbu lapangan rumput komplek Candi Arjuna yang jadi spot andalan untuk menyaksikan pemandangan langka itu.
Rupanya, fenomena embun es ini bukan yang pertama kali. Hanya kemunculan embun beku sebelumnya tak begitu menghebohkan.
Maklum, saat embun es muncul beberapa kali di bulan Juni dan Juli, belum banyak wisatawan yang berada di Dieng karena objek wisata masih ditutup menyusul adanya pandemi.
Baru akhir bulan Juli ini, sejak objek wisata Dieng, khususnya candi Arjuna dan kawah Sikidang, mulai dibuka (20/7/2020), wisatawan mulai banyak berdatangan ke Dieng.
Mereka yang datang di akhir pekan lalu cukup beruntung karena bertepatan dengan kemunculan fenomena bun upas. Kabar adanya bun upas di tengah keramaian kembali membuat objek wisata Dieng viral.
Pegawai Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Banjarnegara Aryadi Darwanto mengatakan, fenomena embun es yang muncul di penghujung Juli ini agak terlambat.
Ia membandingkan pada tahun 2019 lalu, embun es sudah mulai turun di bulan Mei.
"Ini terlambat. Tahun lalu, bulan Mei sudah ada," katanya, (27/7)
Aryadi mengatakan, sebenarnya, embun es sudah turun sekitar 8 kali di tahun 2020 ini. Pertama kali, fenomena itu muncul di bulan Januari.
Fenomena saat itu, disebutnya, tidak normal karena terjadi di puncak musim penghujan. Tetapi, tidak menutup kemungkinan itu terjadi karena faktor anomali cuaca.
Embun es muncul lagi kemudian di bulan Juni dan lebih sering di Juli 2020, sekitar 6 kali, termasuk dua hari berturut-turut akhir pekan kemarin.
Berkaca dari kemunculan embun es tahun lalu, Aryadi mengatakan, puncak turunnya embun es kemungkinan akan terjadi di bulan Agustus dan September.
Tahun 2019 lalu, saat embun es mulai turun bulan Mei, fenomena itu muncul hampir tiap hari di bulan Juli-Agustus.
"Mungkin, tahun ini, Agustus-September puncaknya," katanya.
Ia pun memperkirakan, kunjungan wisatawan ke Dieng akan meningkat ke depan menyusul kabar kemunculan embun es ini.
Embun es nyatanya selalu menarik minat wisatawan dari berbagai daerah untuk berkunjung ke Dieng.
Terlebih, fenomena ini muncul bebarengan dengan pembukaan objek wisata Dieng Banjarnegara. Meski saat ini masih terbatas untuk wisatawan Jateng dan DIY. (aqy)