Berita Banjarnegara
Bupati Banjarnegara Optimistis Kantongi Predikat Zona Hijau dan Bisa Buka Objek Wisata Per 1 Agustus
Pemkab Banjarnegara berencana membuka seluruh objek wisata per 1 Agustus, setelah penetapan zona hijau.
Penulis: khoirul muzaki | Editor: rika irawati
TRIBUNJATENG.COM, BANJARNEGARA - Pemerintah Kabupaten Banjarnegara berencana membubarkan gugus tugas penanganan Covid-19 pada 29 Juli 2020 mendatang. Ini sekaligus mengakhiri masa tanggap darurat bencana nonalam pandemi Covid-19 di Banjarnegara.
"Insyaallah, tanggal 1 Agustus, sudah zona hijau, bebas dari Covid-19," kata Bupati Banjarnegara Budhi Sarwono di Banjarnegara, (22/7).
Pascapembubaran gugus tugas dan penetapan zona hijau, pihaknya akan membuka seluruh objek wisata, khususnya yang dikelola Pemkab Banjarnegara, pada tanggal 1 Agustus 2020.
Budhi yakin akan keputusannya itu. Meski di sisi lain, pihaknya sampai saat ini masih merawat sejumlah pasien terkonfirmasi positif terpapar corona.
Sebab, menurut dia, masyarakat butuh pemulihan ekonomi.
Mereka sudah terpuruk setelah sekian lama terdampak pandemi Covid-19. Jika berlarut-larut, perekonomian mereka dikhawatirkan semakin ambruk.
Keuangan pemerintah daerah pun, menurut dia, lama-lama tidak akan cukup menanggung biaya hidup masyarakat terdampak pandemi.
"Karena yang jelas, (wabah corona) ini tidak jelas (kapan berakhir). Kasihan masyarakat. Kalau semua dibebankan daerah, keuangan kami gak ada," katanya.
Tetapi, bukan berarti, masyarakat bisa beraktivitas semaunya di era new normal.
Masyarakat tetap harus melanggengkan kebiasaan baru seperti saat masa tanggap darurat, semisal mengenakan masker saat keluar rumah, rajin cuci tangan menggunakan sabun, dan menjaga jarak.
Pihaknya pun masih akan melakukan pemeriksaan swab terhadap warga yang dicurigai atau berpotensi tertular Covid-19.
Bahkan, pemkab telah membeli 1000 alat swab yang siap digunakan.
Pemkab juga sudah menggelar simulasi pembukaan objek wisata Dieng beberapa waktu lalu.
Dieng dibuka mulai 20 Juli lalu namun terbatas untuk wisatawan Jawa Tengah dan DIY dengan protokol ketat. (aqy)