Berita Banyumas

7 Pasien Meninggal, Jangan Lupakan DBD di Banyumas, hingga Kini Total Ada 277 Kasus

7 Pasien Meninggal, Jangan Lupakan DBD di Banyumas, hingga Kini Total Ada 277 Kasus

Istimewa
Ilustrasi demam berdarah dengue (DBD) - Di tengah pandemi COvid-19, Dinkes Banyumas, mengingatkan masyarakat untuk tidak melipakan bahaya DBD. Memasuki 2020 hinga kini, tercatat terdapat 277 kasus DBD di Banyumas, di mana 7 orang pasien di antaranya meninggal dunia. 

TRIBUNBANYUMAS.COM, PURWOKERTO - Selama awal tahun 2020, hingga saat ini tercatat sebanyak 227 kasus demam berdarah dengue (DBD) terjadi di Banyumas.

Dari 272 kasus DBD tersebut, 7 orang pasien di antaranya meninggal dunia.

Terkait dengan hal itu, Kepala Dinas Kesehatan Banyumas Sadiyanto, meminta masyarakat untuk tak melupakan bahaya DBD di tengah pandemi Covid-19.

Ia mengimbau masyarakat untuk menggalakkan kembali kegiatan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN).

Adik Ipar Ganjar Tantang Petahana dalam Pilbup Purbalingga, PKB Berikan Rekomenadsi Paslon Oji-Jeni

Korban Tewas DBD di NTT Capai 32 Orang, Kemenkes Bahas Langkah Khusus. Lebih Mematikan dari Corona?

Indonesia Masuk 10 Besar Kasus Covid-19 Tertinggi di Asia, China Nomor Berapa? Berikut Daftarnya

Ancaman DBD di Tengah Pandemi Virus Corona, Gugus Tugas: 3 Provinsi Zona Merah Demam Berdarah

PSN dinilai paling efektif dalam memberantas jentik-jentik nyamuk aedes aegypti, inang pembawa virus DBD.

"Masyarakat kalau ada DBD selalu meminta dilakukan 'fogging'."

"Padahal yang paling penting adalah PSN," ujarnya kepada Tribunbanyumas.com, Selasa (14/7/2020).

Menurut Sadiyanto pengasapan maksimal hanya bertahan 3-5 hari.

Sementara telur nyamuknya tidak mati, sehingga masih memungkinkan tumbuh menjadi jentik-jentik nyamuk.

Sementara jika dilakukan PSN, kata dia, mata rantai pertumbuhan nyamuk akan terputus dan DBD dapat dicegah.

Menanggapi adanya kejadian DBD, warga Desa Karangduren, Kabupaten Banyumas, memang meminta Dinas Kesehatan (Dinkes) setempat untuk melakukan pengasapan (fogging).

Hal itu untuk mencegah peningkatan kasus demam berdarah dengue (DBD) di daerah itu.

Memang Pemerintah Kabupaten Banyumas saat ini sedang gencar-gencarnya menangani pandemi Covid-19 dengan mengadakan tes swab massal.

Namun demikian bersamaan dengan itu pasien DBD justru meningkat.

Di Desa Karangduren, Kecamatan Sokaraja, Banyumas, misalnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Banyumas
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved