Sepeda Lipat

Daftar Harga Wajar Sepeda Brompton, Jangan Mau Bayar Kemahalan

Gonjang-ganjing jagat sepeda di Tanah Air dibarengi dengan melambungnya harga yang masih terus berlanjut.

Editor: Rival Almanaf
Istimewa
Foto Ilustrasi Brompton 

TRIBUNBANYUMAS.COM - Gonjang-ganjing jagat sepeda di Tanah Air dibarengi dengan melambungnya harga yang masih terus berlanjut.

Salah satu merek yang sejak awal disoroti karena kenaikan harga yang luar biasa adalah Brompton, sepeda lipat handmade asal London, Inggris.

Oleh para penikmat dan konsumen sepeda, fenomena yang dilakukan oleh banyak penjual ini disebut dengan istilah "menggoreng" harga.

Kompas.com sempat mengutip pernyataan sejumlah pakar marketing, yang umumnya menilai kenaikan harga terjadi karena minimnya pasokan, disertai dengan tingginya permintaan.

Liga Spanyol Malam Ini, Berikut Prediksi dan Link Live Streaming Barcelona Vs Atletico Madrid

Diproduksi di Indonesia, Toyota Fortuner 2020 akan Rilis Lebih Awal di Vietnam

Liga Italia Malam Nanti, Berikut Prediksi dan Link Live Streaming Genoa Vs Juventus

Dewan Minta Pasar Cinde Kota Tegal Segera Diresmikan, Termasuk Lelang Ruko Baru

Kondisi pandemi Covid-19 diduga menjadi penyebab kekosongan stok sepeda Brompton, tak hanya di Indonesia, tetapi pun di sejumlah diler resmi di negara-negara lain.

Alhasil, para spekulan atau pedagang musiman bermunculan dengan mematok harga yang jauh dari harga normal.

Keadaan ini mendorong Lukman Hakim, seorang penikmat Brompton yang juga melakoni bisnis Brompton, untuk angkat bicara.

Lukman, yang biasa disapa dengan sebutan Sibor oleh anggota komunitas Brompton, mengaku mendapatkan banyak pertanyaan mengenai berapa harga wajar Brompton di tengah kondisi yang tak normal ini.

Melalui akun Instagram-nya @borbrompt, Sibor membuat tabel dengan harga dasar yang dipakai sebagai patokan harga normal adalah dari harga penjualan terakhir pada April-Mei 2020.

Dalam perbincangan dengan Kompas.com, Senin (29/6/2020) malam, Sibor mengaku tabel tersebut adalah prediksi personal, dengan menaikkan harga sebanyak 20-30 persen di atas harga normal.

"Harga yang menurut gue masih dalam kategori wajar dalam kondisi overdemand seperti sekarang ini, yaitu 20-30 persen di atas harga normal," sebut dia.

Dia mencontohkan, untuk varian M6L Basic ketika kondisi masih normal dibanderol seharga Rp 33 juta.

Maka, dalam kondisi seperti sekarang ini, harga wajar yang masih bisa diterima adalah sekitar Rp 39,6 juta.

Lalu, contoh lainnya, varian M6L Black Edition yang biasanya seharga Rp 38 juta, maka harga wajar yang masih bisa ditoleransi saat ini adalah Rp 45,6 juta.

Sibor lagi-lagi menegaskan bahwa estimasi tersebut adalah pendapat pribadinya sebagai penikmat Brompton.

"Harga prediksi gue setelah kondisi overdemand ini berakhir, dengan mulai masuknya stock di diler Brompton Indonesia, diharapkan dapat menstabilkan harga."

Sibor pun berbagi informasi tentang keberadaan tiga diler resmi Brompton di Indonesia, yakni Velomix Bike Shop, One Bike Shop, dan Spin Warriors.

Rhoma Irama akan Diperiksa Polisi Seusai Tampil di Acara Khitanan, Begini Klarifikasi Raja Dangdut

Anggota DPRD yang Beri Jaminan Keluarga Pengambil Jenazah Covid-19 di Makassar Diperiksa Polisi

Terduga Pelaku Pembakar Mobil Alphard Via Vallen Sudah Ditahan Polisi

Terbelenggu Nafsu Saat Memijit Anak Gadisnya, Seorang Ayah Setubuhi Putri Kandung

"Prediksi gue harga new normal maksimal hanya akan naik 10 persen dari harga normal, tapi harapan gue sih tetep di harga normal," sebut dia.

Artinya, jika tadi disebut M6L Basic seharga Rp 39,6 juta, maka kemungkinan setelah pasokan Brompton kembali normal harganya akan berkisar Rp 36 juta.

Sementara itu, untuk varian M6L Black Edition, akan dibanderol sekitar Rp 45,6 juta.

Sibor berharap estimasinya ini dapat memberikan gambaran kepada para peminat Brompton sebelum memutuskan untuk membeli sepeda incarannya di tengah melambungnya harga. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Mau Beli Brompton? Jangan Mau Bayar Kemahalan, Ini Harga Wajarnya", 

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved