Berita Semarang

Dua Anggota DPRD Kota Semarang Masuk Daftar Penerima Bansos, Begini Jawabannya Saat Dikonfirmasi

Wakil Ketua Komisi D DPRD Kota Semarang Rahmulyo Adi Wibowo membenarkan jika dirinya masuk data penerima bantuan sosial dari Pemkot Semarang.

Penulis: Eka Yulianti Fajlin | Editor: deni setiawan
TRIBUN BANYUMAS/EKA YULIANTI FAJLIN
DOKUMENTASI Pengepakan paket sembako dari Pemkot Semarang pada April 2020. 

Rahmulyo juga mengajak kepada seluruh masyarakat Kota Semarang yang merasa mampu namun namanya tercantum dalam daftar untuk bisa dialihkan kepada warga yang lebih membutuhkan.

Sehingga, bantuan dari pemerintah benar-benar tepat sasaran.

Peningkatan Jalan Kabupaten Tetap Dilakukan, Pemkab Banjarnegara: Tahun Ini Rp 240 Miliar

Maling Bobol Minimarket di Kendal, Masuk Lewat Atap Gudang, Tak Sadar Terekam Kamera CCTV

Pasien Sembuh Covid-19 Wajib Isolasi Mandiri 28 Hari, Dinkes Banjarnegara: Antisipasi Kambuh Lagi

Hubungi Saja Nomor Ini, Bila Masyarakat Jumpai Bansos Tidak Tepat Sasaran di Purbalingga

"Saya mengajak semua orang yang merasa mampu bukan hanya ketua RT, RW, LPMK tapi semua warga yang merasa mampu."

"Begitu cek datanya ada daftarnya, usul saja untuk dicoret."

"Tujuannya, supaya orang yang menerima adalah bener-benar yang berhak," paparnya.

Tak hanya Rahmulyo, Anggota Komisi C DPRD Kota Semarang, Joko Santoso juga menerima bantuan sembako.

Paket sembako yang diterima olehnya merupakan bantuan dari Pemprov Jateng yang diantar melalui PT Pos Indonesia.

"Bukan dari kota (Pemkot) tapi dari provinsi. Diantar lewat pos," ungkapnya.

Paket sembako tersebut, lanjut Joko, langsung diserahkan untuk dapur umum yang ada di lingkungannya agar dapat dimanfaatkan bersama.

Menurutnya, pembagian paket sembako dari Pemprov Jateng ini belum berdasarkan basis data terbaru.

Pasalnya, di wilayahnya, Kelurahan Bandarharjo, Semarang Utara, ditemukan beberapa penerima yang sudah meninggal ataupun sudah pindah tempat tinggal.

"Cuma saya sayangkan data-data itu banyak orang yang meninggal."

"Terus ada orang yang sudah pindah lama tapi dapat."

"Ada juga justru keluarga baru dapat."

"Saya tidak tahu basis datanya apa," ujarnya.

Sumber: Tribun Banyumas
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved