Gunung Anak Krakatau
Misteri Dentuman Keras Terdengar di Jabodetabek Setelah Anak Krakatau Meletus, Adakah Hubungannya?
Warga di Jabodetabek mendengar dentuman keras saat gunung Anak Krakatau erupsi dari Jumat malam hingga Sabtu (11/4/2020) dini hari.
TRIBUNBANYUMAS,COM - Warga di Jabodetabek mendengar dentuman keras saat gunung Anak Krakatau erupsi dari Jumat malam hingga Sabtu (11/4/2020) dini hari.
Padahal jarak antara Gunung Anak Krakatau dan Jabodetabek bisa mencapai 100 KM.
Gunung Anak Krakatau di Lampung erupsi pada 10 April 2020 sejak pukul 21.58 WIB.
Ketinggian kolom abu yang teramati sampai 200 meter.
• Perawat RS Kariadi yang Meninggal Karena Corona Tidak Bertugas di Ruang Isolasi, Dari Mana Tertular?
• Bertambah Satu, Pasien Positif Corona di Tegal, Jumadi: Masuk RS Sejak 3 April
• 6 Wanita di Bawah Umur Telanjang di Kamar Hotel, Digrebek saat Bersiap Pesta Seks Bersama 8 Pria
• Pasien Tidak Jujur Saat Diperiksa, 76 Pegawai RSUD Purwodadi Kena Imbasnya
Dilaporkan dari KESDM, Badan geologi, PVMBG Pos Pengamatan Gunungapi Anak Krakatau yang dikutip oleh Twitter BNPB, @BNPB_Indonesia.
Anehnya, pada Sabtu (11/04/2020) pukul 01.40 WIB-3.00 WIB terdengar dentuman aneh yang melanda warga Jakarta dan sekitarnya.
Sejumlah warganet di akun Twitter BNPB melaporkan mendengar dentuman aneh tersebut, yang diduga berkaitan dengan meletusnya Gunung Anak Krakatau.
Akun @debsnaynay melaporkan jika ia di Bogor mendengar dentuman aneh seperti dari bawah tanah dan pintu-pintu rumah bergetar.
"Di Bogor terdengar dentuman yg berasal seperti dari bawah tanah dan pintu2 rumah pada bergetar keras," tulisnya.
Akun @yulieannah07 yang mengaku warga Jakarta Selatan juga mengaku terbangun dan mendengar suara dentuman aneh tersebut.
Suara dentuman juga terdengar sampai Tangerang, seperti dilaporkan akun @ptrrene ke akun BNPB Indonesia.
Suara dentuman aneh ini juga membuat sejumlah WhatsApp Grup ramai.
Salah satu warga Jakarta Pusat, Luthfi, mengaku tidak mendengar dentuman aneh tersebut, sementara Azwar yang tinggal Di Depok melaporkan mendengar dentuman tersebut.
"Depok kedengaran jelas," tulisnya, Sabtu, pukul 02.53 WIB.
Belum ada penjelasan lebih lanjut dari PVMBG atau pun dari BNPB mengenai fenomena dentuman tersebut, apakah benar dari erupsi Gunung Anak Krakatau atau hal lainnya.
Sebelumnya diberitakan Gunung Anak Krakatau meletus pada Jumat 10 April 2020 sebanyak 2 kali.
Letusan pertama terjadi pada pukul 21.58 WIB, dengan estimasi kolom abu mencapai ketinggian 357 meter di atas permukaan laut.
Letusan kedua terjadi pada pukul 22.35 WIB, dengan estimasi kolom abu mencapai ketinggian 657 meter di atas permukaan laut.
Berdasar informasi yang dilaporkan Fahrul Roji dalam situs Magma Indonesia Kementerian ESDM, tinggi kolom abu letusan kedua Gunung Anak Krakatau teramati kurang lebih 500 meter di atas puncak atau kurang lebih 657 meter di atas permukaan laut.
"Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas sedang hingga tebal, condong ke arah utara," tulisnya.
Erupsi ini, lanjut Fahrul, terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 40 mm dan durasi kurang lebih 38 menit 4 detik.
• Indonesia Berpotensi Jadi Episenter Baru Wabah Virus Corona? Ini Penjelasan Pakar
• Giatkan Tracing Penyebaran Virus Corona, Dinkes Cilacap Masih Butuh Banyak Alat Rapid Test
• Transformasi Penyerang Liverpool Sadio Mane, Anak Kiai Imam Masjid Bambali Jadi Pencetak Gol Sakti
• Donasi SDIT Bina Amal Semarang, APD Tenaga Kesehatan di Empat Rumah Sakit
Dikabarkan, saat ini aktivitas Gunung Anak Krakatau berada pada tingkat aktivitas level II atau waspada.
Rekomendasi saat ini masyarakat tidak diperbolehkan mendekati kawah dalam radius 2 kilometer dari kawah.
Tingkat aktivitas level II atau waspada Gunung Anak Krakatau ini berlaku sejak 25 Maret 2019.
Gunung setinggi 157 meter di atas permukaan laut ini mengalami peningkatan aktivitas vulkanik sejak 18 Juni 2018. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Gunung Anak Krakatau Erupsi, Dentuman Aneh Terdengar dari Jakarta hingga Bogor",