Berita Solo

Viral Warga Bentak Petugas yang Mendata ODP, Walikota Solo: Siapapun Pejabatnya Tidak Perlu Arogan

Seorang warga Solo yang baru datang dari Jakarta menolak di data oleh petugas. Mereka justru membentak petugas.

Editor: Rival Almanaf
Tribunbanyumas.com/Yayan Isro Roziki
Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo. 

TRIBUNBANYUMAS.COM, SOLO - Seorang warga Solo yang baru datang dari Jakarta menolak di data oleh petugas.

Mereka justru membentak petugas yang  terdiri dari unsur Satlinmas, Babinsa dan Bhabinkamtibmas.

Menanggapi hal itu, Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo meminta warga pendatang untuk menerima dengan baik ketika ada petugas yang melakukan pendataan di tengah pandemi wabah Covid-19.

Sebagaimana diketahui, petugas tersebut datang ke rumah warga Sondakan karena ada salah satu anggota keluarganya yang pulang dari Jakarta.

Juru Bicara Presiden Fadjroel Rachman Ralat Penyataan Soal Relaksasi Kredit

Korban PHK Karena Corona akan Dapat Insentif Hingga Rp 3,5 Juta Melalui Kartu Pra Kerja

Viral Keluarga Jenazah PDP Corona Mengamuk Ingin Makamkan Sendiri Kerabatnya, Begini Kata Polis

Diguyur Hujan Deras Semalam, Wilayah Gumelar Banyumas Tergenang Banjir dan Tanah Longsor

Jakarta sendiri merupakan salah satu zona merah penyebaran Covid-19.

"Sebetulnya petugas datang itu mau menanyakan dari mana, ke sini mau apa, kerja di mana dan sebagainya."

"Kalau di zona merah langsung diminta membuat surat pernyataan sanggup melakukan karantina mandiri di rumah."

"Dan, diawasi oleh masyarakat, Babinsa dan Bhabinkamtibmas," kata Rudy, saat ditemui di Pedaringan Solo, Jawa Tengah, Minggu (5/4/2020).

"Jadi, siapapun pejabatnya tidak perlu arogan dan sebagainya. Siapapun yang pulang ke Solo kalau ada pendataan mohon untuk ditanggapi dengan baik," ucap Rudy.

Rudy menyampaikan, penyebaran virus corona ini sangat cepat.

Sehingga, masyarakat tidak boleh menganggapnya remeh.

Masyarakat harus tetap waspada dan berhati-hati.

Karena itu, pihaknya meminta masyarakat tidak meremehkan petugas yang datang ke rumahnya saat melakukan pendataan.

Sebab, pendataan ini bertujuan untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19 dari para pendatang.

"Petugas yang datang untuk mendata ini jangan diremehkan."

"Petugas ini tujuannya baik. Dan, kebetulan di Sondakan ini masih nol kasus (Covid-19)."

"Isolasi mandiri di rumah bagi warga pendatang ini penting. Jadi, kalau ada petugas datang tidak boleh marah," ungkap dia.

Pendataan terhadap warga pendatang di Solo merupakan protokol kesehatan yang telah ditetapkan oleh pemerintah dalam pencegahan penyebaran Covid-19.

Berniat Menyelamatkan Diri Setelah Jadi Korban Pembacokan, Pemuda di Semarang Justru Tertabrak Mobil

Cerita Andrea Dian Sembuh Dari Corona, Diberi Chloroquine Ini Efek Sampingnya

Impiannya Bertemu Pebalap Moto GP Valentino Rossi Terkabul, Nenek 102 Tahun Sembuh dari Corona

Mayat Tergeletak di Halaman Masjid, Warga Membiarkan Hingga Kehujanan Karena Waspada Corona

Masyarakat harus mematuhi protokol kesehatan tersebut.

"Jangan merasa ini rumah-rumah sendiri, janganlah seperti itu."

"Hargai petugas yang datang ke rumah untuk mendata itu," terang dia.

"Jadi, sekali lagi untuk masyarakat yang mudik secara mandiri, pribadi kalau ada laporan dari masyarakat dan didatangi oleh petugas baik dari kelurahan, RT/RW mohon dijawab dengan baik, tidak boleh marah-marah," tegas Rudy. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Beredar Video Warga Menolak Didata Petugas untuk Karantina Mandiri, Wali Kota Solo: Tidak Boleh Marah-marah", 

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved