Teror Virus Corona
Wali Kota Riza Falevi: Payakumbuh Tertutup untuk Pendatang, Sementara Waktu. Dampak Virus Corona
Wali Kota Payakumbuh, sumatra barat, Riza Falevi: Tertutup untuk Pendatang, Sementara Waktu. Dampak Virus Corona
Wali Kota Riza Falevi: Payakumbuh Tertutup untuk Pendatang, Sementara Waktu. Dampak Virus Corona
TRIBUNBANYUMAS.COM - Wali Kota Payakumbuh, Sumatra Barat (Sumbar), Riza Falevi, mengeluarkan instruksi yang melarang pendatang, terutama yang berasal dari daerah zona merah virus corona, masuk ke wilayah tersebut.
Karena itu, ia meminta, camat, kepala desa/lurah, hingga ketua rukun tetangga (RT) untuk memantau tiap jengkal lingkungan mereka.
Bila ada yang masih lolos, dan berhasil masuk wilayah Kota Payakumbuh, maka warga pendatang tersebut harus melapor ke instansi terkait dan melakukan isolasi mandiri.
Hal ini berdasar surat instruksi dari Wali Kota Payakumbuh nomor lima tahun 2020 yang ditetapkan tanggal 27 Maret 2020 dan ditanda tangani oleh Wali Kota Payakumbuh Riza Falevi.
"Melarang setiap orang yang masuk ke Payakumbuh dari daerah yang terjangkit wabah Covid-19," demikian salah satu instruksi Wali Kota Payakumbuh Riza Falevi dalam surat yang diterima Kompas.com, Sabtu (28/3/2020).
Menurut Riza, Kota Payakumbuh untuk sementara tertutup untuk pendatang dan orang yang datang dari luar daerah.
Untuk itu, camat, lurah, RW dan RT untuk memantau setiap pendatang baru.
"Bagi setiap orang atau pendatang baru yang lolos masuk ke Kota Payakumbuh maka yang bersangkutan diwajibkan melapor dan memeriksakan diri ke posko Covid-19, setelah itu melakukan proses isolasi mandiri," sebutnya.
Selain melarang orang dari daerah terjangkit virus corona, Pemerintah Kota Payakumbuh juga melarang resepsi pernikahan selama masa tanggap darurat bencana wabah virus corona diterapkan sampai keadaan kembali normal.
"ASN Pemkot Payakumbuh juga dilarang melakukan perjalanan dinas ke luar daerah dengan tetap mempertimbangkan kemaslahatan masyarakat Payakumbuh dan kepentingan kemanusiaan," paparnya.
Toleransi terhadap instruksi wali kota tentang pembatasan dan pengetatan aktivitas warga dan aksebilitas keluar masuk Kota Payakumbuh diberikan selama tiga hari sejak ditetapkan.
"Camat, lurah bersama dengan KAN, ninik mamak, karang taruna, RT dan RW agar proaktif dalam mendorong masyarakat untuk tinggal di rumah melarang pertemuan dan khusus warga yang berumur 60 ke atas agar tetap di rumah," imbaunya.
Wali Kota Tegal Ajak Kepala Daerah Karantina Wilayah
Wali Kota Tegal Dedy Yon Supriyono, secara resmi melakukan karantina wilayah terbatas (local lockdown) per Senin (30/3/2020).
Karantina wilayah terbatas ini akan diberlakukan hingga empat bulan ke depan, atau sampai 30 Juli 2020.
Dedy Yon menyerukan kebijakan serupa kepada Gubernur dan kepala daerah lain, guna memutus mata rantai penyebaran virus corona, sebelum nanti akhirnya menyesal.
"Saya mengajak, menyerukan kepada bapak ibu kepala daerah, gubernur, wali kota dan bupati, untuk bersama-sama mengisolasi daerah masing-masing sebelum nanti menyesal, sebelum terlambat," kata Dedy kepada wartawan saat menutup akses perbatasan Kota dan Kabupaten Tegal, di Jalan Teuku Umar, Kelurahan Debong, Kecamatan Tegal Selatan, Minggu (29/3/2020).
Dedy menjelaskan, alasan kebijakan mengisolasi wilayah secara terbatas, untuk mengurangi pergerakan warga dan kendaraan dari luar kota.
Hal itu dilakukan sebagai upaya memutus mata rantai penyebaran virus corona.
"Yang saya muliakan Presiden Indonesia Pak Joko Widodo, Gubernur Jateng, dan seluruh kepala daerah. Saya segenap Forkompimda Kota Tegal, melaksanakan isolasi wilayah untuk membantu pemerintah pusat untuk menangani virus corona," kata Dedy.
Menurut Dedy, butuh kesadaran masyarakat Kota Tegal dan sekitarnya untuk memahami kebijakan yang diambil.
Dedy pun menyampaikan permohonan maaf apabila kebijakannya tersebut menuai pro kontra.
"Hal yang saya lakukan ini mungkin dipandang memberatkan, saya pribadi Wali Kota Tegal memohon maaf. Kembali lagi saya lebih baik dibenci daripada maut menjemput mereka," ujar Dedy.
Namun menurut Dedy Yon, rentang waktu empat bulan yang telah ditetapkan bersifat kondisional.
Bila sebelum empat bulan keadaan membaik, maka penutupan jalan akan dibuka.
"Bisa saja tidak empat bulan. Bisa tiga atau dua bulan, blokir ini akan kita buka kembali," katanya.
Dedy Yon mengimbau, masyarakat Kota Tegal untuk menyadari kondisi saat ini. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Kota Payakumbuh Menyatakan Tertutup bagi Pendatang