Berita Viral

Viral Penampakan Meteor di Atas Gunung Merapi Yogyakarta, Begini Kata Astronom Amatir

Warga Yogyakarta dihebohkan oleh penampakan cahaya terang yang melintas di langit Yogyakarta, Senin (16/3/2020) malam.

Editor: Rival Almanaf
(John Chumak)
Ilustrasi meteor 

TRIBUNBANYUMAS.COM, YOGYAKARTA - Warga Yogyakarta dihebohkan oleh penampakan cahaya terang yang melintas di langit Yogyakarta, Senin (16/3/2020) malam.

Melalui postingan Facebook, astronom amatir Indonesia Marufin Sudibyo mengatakan bahwa tak ada meteor yang jatuh di Gunung Merapi.

Marufin menjelaskan, rekaman CCTV Merapi dari Frekom di Bukit Klangon, Cangkringan, Sleman, Yogyakarta tak merekam obyek mirip meteor di barat bukit.

"Sementara itu, ada rekaman seismik dari stasiun Merapi Observatory yang berciri gelombang permukaan," kata Marufin dalam Facebooknya.

Gerakan meteor terang (fireball), dikatakan Marufin dapat menghasilkan gelombang seismik.

Mekanismenya, meteor terang melaju diiringi dentuman sonik yang merambat sebagai gelombang akustik.

Jika gelombang akustiknya cukup kuat, setibanya di paras Bumi akan berubah menjadi gelombang seismik, meski fraksi konversinya sangat kecil (0,001 atau kurang).

"Bila amplitudonya mencukupi maka ia akan terekam seismometer terdekat," terang Marufin.

Dari amplitudo gelombang yang kecil dan durasinya yang pendek, dapat diprakirakan meteor terang dengan dentuman sonik ini mungkin memiliki magnitudo minimum -8, atau 40 kali lebih terang dibanding Venus.

"Jika diasumsikan melaju 20 km per detik pada lintasan membentuk sudut 30 derajat terhadap paras Bumi dan berkomposisi siderolit yang padat, meteor terang ini akan musnah di ketinggian 30 sampai 40 meter di atas permukaan laut (mdpl)," jelasnya.

Marufin berkata, dari Kebumen dan Banjarnegara, posisi meteor terang itu akan berada pada sudut 20 derajat dari ufuk timur, sehingga relatif mudah dilihat.

Diperhitungkan juga, agar bisa menyisakan bagian yang besar yang lantas jatuh menumbuk tanah, maka meteor-terang itu harus lebih terang dari Matahari (magnitudo -30), fenomena yang tak terekam dalam CCTV apapun dan tak dilaporkan para saksi mata.

 Jadi singkatnya tidak ada meteor jatuh di kawasan Gunung Merapi.

Namun ada meteor yang melintas dan musnah di ketinggian atmosfer.

"Per saksi mata dan data seismik, ada meteor yang melintas. Per data seismik, tak mungkin ada (meteor) yang menubruk," kata Marufin kepada Kompas.com, Selasa (17/3/2020). (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Cahaya Terang Melintas di Langit Yogyakarta Senin Malam, Apakah Meteor?", 

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved