Berita Semarang
Kapal Pesiar MV Columbus Bisa Bersandar di Semarang 1044 Wisman Asing Akan Datang ke Kota-kota Ini
Kapal pesiar MV Columbus telah menurunkan 1.044 wisatawan mancanegara saat berlabuh ke dermaga pelabuhan Tanjung Emas Semarang pada Jumat (13/3/2020).
TRIBUNBANYUMAS.COM, SEMARANG - Kapal pesiar MV Columbus telah menurunkan 1.044 wisatawan mancanegara saat berlabuh ke dermaga pelabuhan Tanjung Emas Semarang pada Jumat (13/3/2020).
Setibanya di dermaga, ribuan turis asing itu harus melewati pemeriksaan dengan alat thermal scanner yang dipasang di lorong pintu keluar.
Alat tersebut berfungsi mengecek suhu tubuh dari para penumpang yang melintas.
Sebagian besar wisatawan itu merupakan turis asing yang berasal dari Kanada, Amerika, Inggris, Jerman, Belanda dan Australia.
Mereka hendak berkunjung ke destinasi wisata di Jawa Tengah seperti Borobudur, Semarang City Tour, Ambarawa dan Mesastila Resort.
• Simak Lowongan Kerja untuk Lulusan SMK Muali Dari Kasir, Teknisi Industri, Hingga Asisten Supervisor
• Viral Status Facebook Meramalkan Virus Corona di Indonesia Pada Tahun 2016, Polisi Periksa Pemosting
• Sudah Terlanjur Sewa Hotel, PSCS Merasa Dirugika Jika Liga 2 Lawan Persis Ditunda Karena KLB Corona
• Mengintip Sahabat Tenggang Semarang, Tak Sekadar Kuliah, Raeda Belajar Banyak Hal Bersama Anak
Kapal pesiar tersebut bertolak dari Darwin, Australia lalu singgah di Lombok, Teluk Benoa, kemudian menuju Semarang, selanjutnya rencana akan ke Jakarta.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan, kapal pesiar MV Columbus tersebut diperbolehkan turun ke pelabuhan karena sudah dilakukan pemeriksaan oleh Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) dan dinyatakan clear.
"KKP sudah ngecek penumpang satu persatu termasuk ABK (anak buah kapal) maka kalau mereka semuanya sehat dan clear ya boleh turun," kata Ganjar, saat konferensi pers di Puri Gedeh Semarang, Jumat (13/3/2020).
Ganjar menuturkan, sebelum kapal pesiar itu berlabuh ke pelabuhan Tanjung Emas, selama perjalanan sudah dilakukan komunikasi dengan pihak tur travel dan kapal pesiar.
"Waktu kapal pesiar jalan kan sudah lama. Jadi, kami sudah komunikasi kalau yang pariwisata dengan penyelenggara tour guide-nya apakah selama perjalanan ada masalah atau tidak," kata dia.
Bahkan, lanjut Ganjar, saat kapal pesiar Viking Sun sebelumnya dilarang menurunkan penumpang, sebenarnya sudah memiliki tim kesehatan sendiri di dalam kapal.
"Waktu Viking Sun mereka sudah ada dokter, bahkan dokternya profesor, jadi sebenarnya mereka juga cukup hati-hati, kan mahal itu fasilitasnya bagus," ujar dia.
Ganjar menambahkan, sampai hari ini protokol kesehatan untuk aktivitas pariwisata masih terus dilakukan dengan pengawasan ketat.
• Belanda Kembalikan Keris Nogo Siluman, Ki Roni Sadewo: Pangeran Diponegoro Tak Pernah Menyebut Itu
• Corona Bukan Menjadi Pandemi Terparah Dalam Sejarah Dunia, Dulu Pernah Ada Flu Spanyol
• Solo KLB Virus Corona Laga Perdana Liga 2 Persis vs PSCS Ditunda?
• Simak Jadwal Acara TV Sabtu 14 Maret 2020 di Trans TV, SCTV, RCTI, GTV, Indosiar dan ANTV.
"Pariwisata yang mau masuk itu kami cek satu persatu. Ada dua contoh kemarin kapal yang bisa kami pelajari, satu dicek baik sehat, tapi enggak bisa berlabuh dan satu lagi dicek ulang dan bisa berlabuh," ujar dia.
Sementara itu, Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata Jawa Tengah, Sinoeng Rahmadi mengatakan, sebelumnya pihaknya sudah melakukan komunikasi dengan agen tur dari kapal pesiar terkait jadwal keberangkatan.