Berita Banjarnegara
Harga Gula Pasir Melonjak dan Langka, Pemkab Banjarnegara Belum Berencana Gelar Operasi Pasar
Melonjaknya harga gula kristal atau gula pasir dan kelangkaan produk itu di pasaran belum membuat Pemerintah Kabupaten Banjarnegara.
Penulis: khoirul muzaki | Editor: Rival Almanaf
TRIBUNBANYUMAS.COM, BANJARNEGARA - Melonjaknya harga gula kristal atau gula pasir dan kelangkaan produk itu di pasaran belum membuat Pemerintah Kabupaten Banjarnegara akan menggelar operasi pasar.
Operasi pasar dianggap belum perlu mengingat masih ada barang substitusi di luar gula pasir yang bisa digunakan masyarakat untuk pemanis.
Kepala Bidang Perdagangan Dinperindagkop Banjarnegara Haryanto Agus mencontohkan, pemanis di luar gula pasir itu adalah gula Jawa, gula tepung hingga gula batu.
Masyarakat pun telah terbiasa menggunakan pemanis di luar gula pasir itu.
Sehingga mereka tidak begitu terdampak dari kenaikan harga gula pasir itu.
• Istri Pasien Corona yang Meninggal di Solo Alami Sesak Napas dan Demam Tinggi
• Kisah Ashanty Istri Anang Hermansyah, Sehari Jadi Tukang Sapu Jalanan dari Bersyukur Hingga Marah
• Jennifer Dunn Marahi Wartawan Usai Hadiri Sidang Kasus Korupsi, Gue Enek Dengar Kata Itu!
• Berikut Alamat RS Rujukan Covid-19 di Jateng, Purbalingga, Banjarnegara, Cilacap Dirujuk ke Banyumas
"Harga gula Jawa, gula batu juga normal,"katanya.
Meski ia menyadari, pelaku usaha semisal pengusaha roti, sirup dan manisan pasti terdampak dari kenaikan harga dan kelangkaan gula pasir ini.
Agus memperkirakan, bulan April pasokan dan harga gula pasir akan kembali normal.
Pemerintah telah mengusahakan tambahan impor gula pasir untuk mencukupi kebutuhan nasional.
Jika gula impor sampai di pelabuhan di minggu ketiga bulan Maret, pada bulan April dimungkinkan produk itu sudah sampai ke tangan konsumen.
Selain itu, dua minggu kemudian, April, pabrik gula di Pemalang Jawa Tengah juga dijadwalkan mulai menggiling tebu sehingga pasokan gula lokal akan bertambah.
"April kemungkinan sudah aman,"katanya.
Agus menyampaikan, dari hasil koordinasi Satgas Pangan dan Produsen gula kristal putih, teridentifikasi stok terakhir yang dimiliki Pabrik Gula (PG) berbasis tebu.
Per 9 Maret 2020, masih terdapat kurang lebih 150 ribu ton stok gula kristal yang tersebar di gudang PG di seluruh Indonesia.
• PSCS Cilacap Terkatung-katung Karena Corona, Pulang Takut WO Bertahan di Solo Khawatir Gagal Tanding
• Artis Cantik Lidya Pratiwi Dihukum 14 Tahun, Kini Jadi Mualaf Setelah Alami Hal Ini di Penjara
• Seorang Pejabat China Menyembutkan Virus Corona Dikirim Militer AS ke Wuhan.
• Karantian di Italia, Warga Dilarang Keluar Rumah Karena Corona Mainan Seks Laku Keras
Stok gula tersebut memang sebagian besar sudah dimiliki pedagang.