Berita Artis
Deddy Corbuzier Ungkap Alasan Berhenti Jadi Mentalis dan Tolak Tawaran Go International
Deddy Corbuzier ungkap alasan berhenti jadi mentalis dan tolak tawaran go internasional. Dia ingin fokus mengurus anaknya dan ingin jadi ayah terbaik.
Penulis: Herlina Noor Setiyawati | Editor: Abduh Imanulhaq
Deddy merasa pengorbanan dan jerih payah Deddy mengurus putranya itu nantinya akan berbuah manis.
"Inilah kenapa gue keluar jadi mentalis. Karena saat itu, kerjanya keluar kota terus, karena show-nya di luar kota jadi tidak punya waktu buat dia." kata Deddy.
Deddy merasa ketika dia berada didekat anaknya ada sebuah waktu yang berharga dan dia bisa menghabiskan banyak momen bersama putra kesayangannya.
"Jadi ada momen di mana I became father, mother, friend and everthing."
"Jadi gue ngasih waktu ke dia, beberapa jam syuting, after that, just go home and (stay) with him," kata Deddy.
Dengan rutinitas seperti itu, dia lakukan sepanjang hari.
Deddy mengakui dengan aktifitas rutinya tersebut dia merasa sangat lelah.
"Capeknya dua kali lipat. Sedihnya dua kali lipat karena nggak tahu ngurus anak gimana," ucapnya.
Namun perasaan lelahnya terobati dengan besarnya kasih sayang yang diberikan Azka padanya.
"Marahnya dua kali lipat, tapi dipeluknya sama dia dua kali lipat. Disayangnya dua kali lipat," kata Deddy.
Bagi Deddy, putra kesayangannya, Azka adalah orang paling penting di dunia ini.
• Chord Kunci Gitar Lagu Tatu Didi Kempot Cover Arda
• Chord Kunci Gitar Lagu Sahabat Selamanya OST Upin Ipin Padi
• Kisah Sugeng Wiyono Kolektor Foto Tua Asal Purwokerto, Menolak Iming-iming Mobil dari Orang Belanda
• Tol Purwokerto-Purbalingga akan Lewati 6 Desa di Purbalingga, Dibangun setelah Brebes-Cilacap
Deddy memilih untuk diingat sebagai seorang ayah yang baik di akhir usianya.
"Aku hanya ingin diingat sebagai ayah. Kayaknya itu cukup." jelasnya.
Ketika Deddy nantinya telah meninggal dia ingin anaknya selalu mengingatnya sebagai seorang ayah yang terbaik bagi Azka.
"Kalau gue mati, gue nggak peduli dengan apa yang orang bilang, tapi kalau anak gue bilang ke temannya, 'My Dad is the greatest dad in the world. It's enough'," tutur Deddy.
Tidak banyak yang diinginkan Deddy, cukup menjadi seorang ayah yang selalu memberikan yang terbaik untuk anaknya.
"Karena aku tidak kenal mereka dan aku kenal anakku dan hanya itu yang aku mau," kata Deddy.
(*)