Berita Kudus
Penderitaan Bocah 9 Tahun di Kudus, 5 Hari Tak Masuk, Begini Kondisinya saat Ditemukan Sang Guru
Anak tersebut tidak masuk selama lima hari sehingga gurunya mencari keberadaan anak tersebut
Penderitaan Bocah 9 Tahun di Kudus, 5 Hari Tak Masuk, Begini Kondisinya saat Ditemukan Sang Guru
TRIBUNBANYUMAS.COM, KUDUS - Kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) yang dilakukan ayah kepada anak tirinya,
Kasus ini terjadi di sebuah rumah kos RT 1 RW 3, Jatiwetan, Kecamatan Jati, Kabupaten Kudus Jawa Tengah.
Siswa MI NU Basyirul Anam, berinisial SW (9) itu diduga telah mendapatkan penyiksaan dari ayah tirinya sejak lama.
• Kisah Sugeng Wiyono Kolektor Foto Tua Asal Purwokerto, Menolak Iming-iming Mobil dari Orang Belanda
• Kepsek SD di Purbalingga Beberkan Detik-detik Siswanya Tewas Tenggelam di Kolam Renang:Kami Menyesal
• Setelah 1 Tahun Riyanto Husnooohh dari Cilacap Buktikan Moto Hidupnya: Dengan Ngapak Hidupku Kepenak
• Pembunuh Delis, ABG yang Tewas di Gorong-gorong Terungkap, Pelaku Ayah Kandung, Berikut Kronologinya
Hingga mengalami luka pada wajah dan tubuhnya.
Pelaku Noviansyah (40), warga Ngetuk, Nalumsari, Kabupaten Jepara, tersebut telah diamankan Polres Kudus, Rabu (26/2/2020) malam.
Kepala Dusun 3 Desa Jatiwetan, Dul Goni menceritakan, penyiksaan terhadap anak itu awalnya ketahuan berdasarkan laporan dari guru ngajinya bernama Sunarsih (55).
Anak tersebut tidak masuk selama lima hari sehingga gurunya mencari keberadaan anak tersebut.
"Setelah ketemu ternyata anaknya kondisi sudah lebam seperti habis dipukuli.
Bahkan penuturannya disundut rokok, dan kukunya dicabut," ujar dia, Kamis (27/2/2020).
Kemudian, pihaknya melaporkan kejadian itu bersama warga masyarakat sekitar untuk membuat laporan ke Polres Kudus.
SW merupakan anak Siti Solichah (35), warga Desa Lau, Kecamatan Dawe, Kabupaten Kudus, yang kini menjadi istri Noviansyah.

Siti bekerja sebagai buruh pabrik di Sayung, Demak, sedangkan suaminya bekerja sebagai tukang parkir.
"Suami pertama Siti Solichah tidak mau merawat anak itu, makanya sekarang ikut dengan ibu dan ayah tirinya," jelasnya.
Saat ini, korban sudah sekolah seperti biasanya meski pipi kirinya lebam dan bibirnya mengeluarkan darah.
"Sudah saya antar ke RSUD Loekmonohadi untuk divisum," ujar dia
Menurut dia, berdasarkan keterangan pelaku, penyiksaan itu dilakukan karena perilaku anaknya yang nakal
Sehingga dia menghukumnya untuk memberikan pelajaran.
"Motif pelaku ini menyampaikan alasannya anak nakal,
Makanya anak dikasih hukuman," ujar dia. (raf)
• Pembunuh Delis, ABG yang Tewas di Gorong-gorong Terungkap, Pelaku Ayah Kandung, Berikut Kronologinya
• Kisah Sugeng Wiyono Kolektor Foto Tua Asal Purwokerto, Menolak Iming-iming Mobil dari Orang Belanda
• Begini Cara Mudah Mengeluarkan Air yang Terperangkap Masuk Telinga, Bolehkah Meneteskan Air?
• Setelah 1 Tahun Riyanto Husnooohh dari Cilacap Buktikan Moto Hidupnya: Dengan Ngapak Hidupku Kepenak