Berita Semarang

3 Kali Reni Lihat Ular Piton di Bawah Jembatan di Semarang, Ini yang Terjadi saat Damkar Bergerak

3 Kali Reni Lihat Ular Piton di Bawah Jembatan di Semarang, Ini yang Terjadi saat Damkar Turun Tangan

Istimewa
Ular piton yang bersarang di bawah Jembatan Tegalsari Semarang meresahkan warga sekitar 

3 Kali Reni Lihat Ular Piton di Bawah Jembatan di Semarang, Ini yang Terjadi saat Damkar Turun Tangan

TRIBUNBANYUMAS.COM, SEMARANG - Seekor ular piton sepanjang lima meteran di bawah Jembatan Tegalsari, Candisari, Semarang, meresahkan warga sekitar.

Mereka cemas kalau sewaktu-waktu si ular naik ke jalan atau lingkungan.

Reni pedagang kaki lima yang berjualan nasi goreng di dekat jembatan ini juga merasa resah.

Kepsek SD di Purbalingga Beberkan Detik-detik Siswanya Tewas Tenggelam di Kolam Renang:Kami Menyesal

Kisah Sugeng Wiyono Kolektor Foto Tua Asal Purwokerto, Menolak Iming-iming Mobil dari Orang Belanda

Tiara atau Lyodra Juara Indonesian Idol 2020? Ini Lagu Kemenangan Mereka dan Daftar Hadiahnya

Nella Kharisma dan Dory Harsa penabuh Kendang Didi Kempot Makin Dekat, Kemana Cak Malik?

Menurut warga, ular sanca kembang tersebut beberapa hari terakhir kerap menampakkan diri.

Terutama pada malam hari.

Upaya warga untuk menangkap reptil ini selalu gagal.

Tak terkecuali petugas Damkar Kota Semarang yang melakukan penelusuran pada Senin malam.

"Kalau malam, ular itu keluar dari sarang.

Nah, kebetulan masnya (penjual nasi goreng) kalau buang makanan bekas masakan ke bawah jembatan.

Di sana banyak wirok (tikus besar), saat itulah si ular muncul," kata warga yang melakukan patroli, Agus Baroto, kepada Tribunjateng.com, Senin (24/2/2020) malam.

"Tapi cuma kelihatan kepala sampai di leher.

Tadi malam sampai jam 10 masih disitu.

Kami panggilkan tim, ketemu tapi belum bisa diambil.

Masih di sarangnya," tambahnya.

Agus menduga banyaknya stok mangsa membuat si ular betah bersarang di lokasi tersebut.

Dia memperkirakan panjangnya bisa mencapai enam meter.

"Di bawah itu (kali), selain banyak tikus juga banyak mencawaknya.

Banyak makanan buat si ular di bawah.

Beberapa hari ini kelihatan, terakhir kali kami lihat ularnya ini ular besar," ungkapnya.

Dia juga mengaku khawatir jika sewaktu-waktu si ular naik.

"Kalau makanan di bawah di sungai sudah habis, dikhawatirkan dia naik ke perkampungan.

Cari hewan ternak atau peliharaan warga.

Walaupun saya tidak punya, samping rumah saya ada yang beternak ayam," jelas Agus.

Keresahan senada diungkapkan Reni.

"Khawatir ada, ini dipantau terus.

Saya bawa senter, takutnya kalau dia naik.

Kalau saya tidak apa-apa, cuma nanti kasihan pelanggan saya," ucapnya.

Reni lebih dari satu kali melihat si piton yang ada di kali tersebut.

"Posisinya melingkar, saya sudah lihat tiga kali.

Dua kali berturut-turut, terus sekali tidak ada.

Tiga harinya saya lihat lagi lalu saya panggilkan warga.

Kaget juga mereka yang berumahnya di dekat sini (bantaran kali)," tandasnya.

Sebagai bentuk antisipasi, Reni setiap satu jam selalu mengontrol ke arah sarang ular tersebut

"Antisipasinya ya kontrol saja ke bawah.

Sejam sekali saya pantau.

Sempat juga saya taburi garam," tandasnya. (arl)

Kisah Sugeng Wiyono Kolektor Foto Tua Asal Purwokerto, Menolak Iming-iming Mobil dari Orang Belanda

Kepsek SD di Purbalingga Beberkan Detik-detik Siswanya Tewas Tenggelam di Kolam Renang:Kami Menyesal

Viral Siswi SMK di Depok Dikeluarkan Karena Tak Perawan, Pihak Sekolah Tanyakan Hal Ini ke Orangtua

Niat Qadha Puasa Ramadhan dan Doa Buka Puasa Bahasa Latin, Arab dan Artinya

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved