Berita Sleman
Kepala Sekolah Mengaku Tidak Tahu Kegiatan Susur Sungai yang Tewaskan 9 Siswa SMP N 1 Turi Sleman,
Sembilang orang tewas dalam tragedi kegiatan susur sungai Pramuka SMPN 1 Turi Sleman Jumat (21/2/2020) kemarin.
TRIBUNBANYUMAS.COM, SLEMAN - Sembilang orang tewas dalam tragedi kegiatan susur sungai Pramuka SMPN 1 Turi Sleman Jumat (21/2/2020) kemarin.
Menanggapi hal tersebut, Kepala SMP Negeri 1 Turi, Tutik Nurdiyana, mengaku tidak mengetahui program kegiatan susur sungai.
Namun demikian, kegiatan tersebut merupakan program lama.
"Kami atas nama sekolah mohon maaf atas terjadinya musibah ini yang benar-benar tidak kami prediksi dari awal, tidak menduga," ujar Tutik dalam konferensi pers di sekolahnya, Sabtu (22/2/2020).
• Hotman Paris Penuhi Janji ke Bocah SD yang Juara Lari 21 KM tapi Tak Dapat Hadiah: Ini Berjuta-juta
• Viral Video Ojek Pangkalan Peras Penumpang di Kalideres, Polisi: Terancam Hukuman 5 Tahun Penjara
• Lowongan Kerja Hari Ini Untuk Lulusan SMA di Anak Perusahaan PT KAI Berikut Syaratnya
• 2 Kali Dilepas, Anjing Pelacak Selalu Menuju ke Arah yang Sama, Lokasi Penemuan Balita Tanpa Kepala
Tutik menyampaikan, SMP Negeri 1 Turi mempunyai ekstrakurikuler Pramuka.
Kegiatan Pramuka digelar setiap hari Jumat dari pukul 13.30 WIB sampai 15.30 WIB.
Kegiatan susur sungai merupakan program rutin pada ekstrakurikuler Pramuka di SMP Negeri 1 Turi.
"Bagi kami, mungkin anak-anak penduduk Turi, mereka familiar dengan lingkungan Turi, jadi bukan hal yang khusus," katanya.
Menurut dia, ada tujuh orang yang mendampingi saat kegiatan susur sungai.
Mereka merupakan guru-guru di SMP Negeri 1 Turi.
Kegiatan susur sungai ini, lanjutnya, murni kegiatan SMP Negeri 1 Turi.
Kegiatan Pramuka susur sungai merupakan program lama.
"Saya di sini kepala sekolah baru, baru 1,5 bulan, program-program ini melanjutkan yang lama.
Semester kemarin sudah ada program seperti itu," katanya.
Tutik mengaku tidak mengetahui adanya kegiatan susur sungai pada Jumat (21/2/2020).
Sebab, para pendamping tidak memberikan laporan.
"Jujur, saya tidak mengetahui adanya program susur sungai di hari kemarin itu, mereka tidak matur (laporan).
Karena mungkin menganggapnya anak-anak biasa, anak Turi susur sungai itu hal biasa," katanya.
Sebeumnya, Tim SAR gabungan berhasil menemukan dua korban siswa yang hanyut di Sungai Sempor saat mengikuti kegiatan Pramuka susur sungai.
Saat ini, ada satu korban lagi yang masih belum ditemukan.
"Pukul 10.15 WIB ditemukan satu korban," ujar Koordinator Humas Basarnas Yogyakarta, Pipit Eriyanto, Sabtu (22/2/2020).
Korban yang ditemukan itu berjenis kelamin perempuan.
Tim SAR menemukan korban di daerah DAM Lengkong.
Tim SAR gabungan kembali menemukan satu lagi korban pada pukul 10.35 WIB.
Korban yang ditemukan berjenis kelamin perempuan.
"Pukul 10.35 WIB ditemukan satu korban di DAM Polowidi. Jadi total yang sudah ditemukan sembilan orang, dan satu masih dalam pencarian," ungkapnya.
• Testis Atlet Ini Tertusuk Galah Saat Membuat Video Tiktok Lompat Galah, Lihat Akibatnya
• Pengakuan Mengejutkan saat Disentil sang Ayah Soal Kapan Menikah, Ini Katanya
• Nadiem Perintahkan Kemendikbud Investigasi Lapangan Tragedi Susur Sungai SMPN 1 Turi, Usut Tuntas
• S Sembunyikan Pisau di Balik Kain Sarung dan Menusuk Suaminya Hingga Tewas, Ini Alasannya
Sementara itu, Kabid Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sleman Makwan menuturkan, korban saat ini langsung dibawa ke Puskesmas Turi.
"Menuju Puskesmas Turi untuk dilakukan identifikasi," bebernya.
Tim SAR gabungan sampai saat ini masih terus melakukan proses pencarian terhadap satu korban lagi.
Jarak pencarian dilakukan dengan menyusur sungai. "Kira-kira tim pencarian jaraknya sekitar 6-7 km dari titik awal kejadian," ungkapnya.(*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "9 Siswa Tewas, Kepala SMP Turi Mengaku Tak Tahu Kegiatan Susur Sungai",