Berita Banjarnegara
Resahkan Petani, 6 Babi Hutan Ditangkap di Jemblung Banjarnegara
Saat kemarau, banyak babi hutan turun ke kebun-kebun warga untuk mencari pakan
TRIBUNBANYUMAS.COM, BANJARNEGARA - Serangan babi hutan masih meresahkan masyarakat Kabupaten Banjarnegara bagian atas.
Saat kemarau, banyak babi hutan turun ke kebun-kebun warga untuk mencari pakan.
Maklum, mungkin saja persediaan makan di habitat satwa itu menipis karena cekaman kemarau.
Tetapi memasuki musim penghujan bukan nerarti kebun warga aman dari serangan babi hutan.
Humas Persatuan Olahraga Berburu Babi (Porbi) Banjarnegara Supriyanto mengatakan, populasi babi saat musim penghujan justru semakin banyak.
Musim hujan disebutnya menjadi masa berkembang biak atau beranak babi hutan.
"Hanya kalau kemarau babi bisa turun ke bawah karena makanan di atas habis,"katanya
Dari keluhan masyarakat, Porbi Banjarnegara melakukan perburuan babi hutan yang meresahkan di Desa Sampang Kecamatan Karangkobar.
Supriyanto mengatakan, seratusan anggota Porbi ikut berburu celeng kemarin, Minggu (16/2).
Perburuan difokuskan di dusun Jemblung, atau wilayah hutan dan perkebunan warga di area bekas longsor Jemblung.
Perburuan melibatkan 170 anjing pemburu milik anggota Porbi.
Perburuan masih menggunakan cara manual, yakni memakai alat tombak dibantu anjing pemburu.
Dalam perburuan itu, pihaknya sebenarnya mendapati 18 ekor babi hutan yang berkeliaran di kebun warga. Tetapi, hanya 6 ekor di antaranya yang berhasil ditangkap.
"Yang tertangkap 6, karena saat itu terus hujan," katanya
Babi hutan sudah menjadi hama karena menyerang tanaman petani hingga mereka merugi, bahkan gagal panen.
Menurut Supriyanto, babi hutan memakan hampir semua hasil pertanian mulai buah semisal salak hingga ubi-ubian.
Karenanya, warga resah hingga memantik perhatian berbagai pihak, termasuk komunitas pemburu untuk membantu membasmi satwa liar itu. (*)