Berita Banjarnegara
Pengakuan KR: Alasan Ia Bunuh Siswa SD di Kebun Durian Sigaluh dan Lecehkan Jenazahnya Terungkap
Pengakuan KR: Alasan Ia Bunuh Siswa SD di Kebun Durian Sigaluh dan Lecehkan Jenazah Terungkap
TRIBUNBANYUMAS.COM - Pengakuan KR: Alasan Ia Bunuh Siswa SD di Kebun Durian Sigaluh dan Lecehkan Jenazah Terungkap
Senin (3/2/2020) malam, MR (13) ditemukan tewas di kebun milik warga di Dukuh Kenteng, Desa Prigi, Kecamatan Sigaluh, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah.
MR sebelumnya dilaporkan hilang sejak Jumat (31/2/2020).
Jenazah MR ditemukan pertama kali oleh warga yang curiga dengan bau busuk di sekitar TKP dan sepasang sandal merah tertutup rumput.
Di leher korban ditemukan dua sayatan benda tajam dengan panjang masing-masing 7 sentimeter dan 8 sentimeter.
Kapolsek Sigaluh AKP Priyo Jatmiko mengatakan ada dugaan korban dicekik terlebih dahulu.
Setelah melakukan penyelidikan, diketahui MR dibunuh oleh KR (33) tetangganya.
K menyebut MR sering mencuri durian dan uang milik tetangganya.
Sementara itu Jariyah, orangtua MR mengatakan selepas shalat Jumat, K mengajak MR mencari durian.
Namun MR menolak karena harus tidur siang dan cuaca akan turun hujan.
Tapi Jumat sore, KR kembali mengajak MR.
"Anak saya masih kecil ya menurut saja. Sekitar pukul 15.00 WIB KR mengajak lagi, KR datang ke rumah, waktu itu di rumah ada kakaknya sama temannya," ujar Jariyah.
Namun hingga menjelang petang, MR tak kunjung pulang ke rumah.
Sementara K terlihat telah berada di rumah yang berada persis di seberang rumah MR.
"Saya tanya di mana? Katanya sudah pulang tadi, dia bilang katanya mau mengaji.
Sampai malam enggak pulang juga, saya tanya lagi ke K, jawabannya seperti itu lagi," kata Jariyah.

Jenazahnya dilecehkan
KR mengaku sudah merencanakan unTuk membunuh MR karena bocah 13 tahun itu disebut sering mengambil durian milik tetangga.
Selain itu KR juga mengatakan bahwa MR dan adiknya kerap mencuri uang milik orangtua dan tetangga pelaku.
"Kesal, kalau di kampung sama adiknya suka ngambil duit orang.
Yang saya tahu waktu masuk kamar orangtua saya.
Terus nanam durian montong, masih pendek, katanya dia (korban) yang ngambil," kata KR saat ungkap kasus di Mapolres Banjarnegara, Kamis (13/2/2020).
"Saya orangnya gampang kesal, gampang nekat, sudah terencanakan sebelumnya tapi masih sabar.
Kemarin sudah enggak ada kesabaran jadi saya bunuh," kata KR.
Saat hari kejadian, KR mengajak MR untuk mencari durian yang jaraknya cukup jauh dari rumah.
Setelah itu KR mencekik dan melukai leher MR dengan cutter.
Tak hanya itu, KR kemudian melecehkan jenazah MR dan meninggalkannya di tengah kebun.
"Korban meninggal dunia kemudian dilakukan vistting, salah satu istilah terhadap cara-cara pelaku disorientasi seksual melakukan kegiatan terhadap lawannya," kata Kapolres Banjarnegara AKBP Iga Dwi Perbawa Nugraha.
KR mengaku sebelumnya tidak ada rencana untuk melakukan pelecehan seksual terhadap korban.
Namun karena penasaran, tersangka akhirnya melecehkan jenazah korban.
"Saya sebelumnya enggak pengen (melecehkan), tapi karena dulu saya pernah digituin sama teman-teman, sama orang lain sekitar tahun 2014," ujar KR yang masih berstatus lajang ini.
Sebelum ditangkap dan ditetapkan sebagi tersangka KR sempat mencari MR bersama warga dan ikut mengantar jenazah MR ke rumahnya.
KR baru pulang dari Jakarta 3 bulan yang lalu. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Pembunuhan di Kebun Durian, Siswa SD Tewas Dicekik Tetangga, Jenazah Dilecehkan