Berita Regional
Guru di Cianjur Selamatkan Ratusan Nyawa Siswa dari Sekolah Ambruk Hanya dengan Firasat
Guru madrasah DTA Hidayatul Mubtadin di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Enung (43) berhasil menyelamatkan ratusan siswanya dari tragedi sekolah ambruk.
TRIBUNBANYUMAS.COM, CIANJUR - Guru madrasah DTA Hidayatul Mubtadin di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Enung (43) berhasil menyelamatkan ratusan siswanya dari tragedi sekolah ambruk.
Tepat sebelum kejadian robohnya sekolah mereka, Enung membubarkan kegiatan belajar dan mengajar. Siswa-siswi kemudian bergegas pulang, dan tak lama setelahnya, bangunan sekolah itu rubuh.
Bangunan madrasah DTA Hidayatul Mubtadin di Kampung/Desa Cihaur, Kecamatan Cibeber, ambruk akibat hujan lebat dan angin kencang, Rabu (12/2/2020) petang.
Tidak ada korban dalam peristiwa tersebut, namun ratusan siswa nyaris menjadi korban, karena 15 menit sebelum atap bangunan madrasah ambruk, mereka masih belajar di dalam kelas.
• Video Detik-detik Gunung Merapi Meletus Terekam Kamera, Ada Kilatan Petir dan Tumpahan Abu Vulkanik
• Sabtu 15 Februari WNI yang Dikarantina di Natuna Setelah dari China akan Dipulangkan ke Daerah
• Serius Bernyanyi, Prilly Latuconsina Kolaborasi dengan DJ asal Brazil
• Jenis Kelamin Lucinta Luna Buat Polisi Bingung Tentukan Sel Tahanan, Akhirnya Polisi Putuskan Ini
Guru madrasah, Enung (43) menuturkan, saat itu ia sedang mengajar di dalam kelas, namun merasa tidak enak hati karena di luar cuaca sudah sangat mendung dan angin kencang.
"Saya membubarkan siswa lebih awal, karena khawatir ada apa-apa, ternyata benar juga (madrasah ambruk)," kata Enung kepada Kompas.com, Kamis (13/2/2020).
Disebutkan, atap bangunan yang ambruk di bagian depan.
Sedangkan atap bagian belakang tertahan, namun kondisinya rusak parah.
"Doyong ke depan karena tertarik. Sepertinya sudah tidak bisa lagi digunakan semuanya," ucapnya.
Kepala madrasah diniyah, Taufik Hidayat (50) mengatakan, terpaksa meliburkan sementara aktivitas belajar mengajar untuk beberapa hari ke depan sambil menunggu proses pembersihan puing-puing reruntuhan bangunan.
"Sebenarnya masih ada ruang kelas yang atapnya tidak ambruk, namun kondisinya rusak berat.
Kita tidak ingin mengambil risiko atas keselamatan siswa,” kata Taufik kepada Kompas.com, Kamis.
• Terbaru Harga Hp Samsung Februari 2020 Mulai A Series Hingga Galaxy Note
• Sinopsis Milea: Suara dari Dilan yang Tayang Mulai Hari Ini, Sejumlah Pertanyaan Akhirnya Terjawab
• BPH Migas Catat Kelebihan Kuota Penyaluran BBM Subsidi Sepanjang 2019, Ini Rinciannya
• Berikut Prakiraan Cuaca di Purbalingga Kamis 13 Februari 2020 Menurut BMKG
Bangunan sekolah agama itu sendiri terbagi ke dalam tiga ruang kelas dengan jumlah siswa sebanyak 150 orang.
“Untuk sementara kegiatan belajar mengajar dipindah dulu ke masjid samping madrasah.
Mudah-mudahan ada donatur yang mau membantu perbaikan madrasah ini,” ucapnya.