Teror Penyayatan di JPO, Korban Sadar Leher Luka Setelah Diberitahu Pengojek, Polisi Ungkap Pelaku
Kendati tak melihat jelas wajah pelaku, NA memastikan pelaku yang melukainya adalah seorang wanita dengan usia sekitar 30 tahun
Teror penyayatan terjadi di JPO Olimo Tamansari Jakarta Barat
Korban baru sadar lehernya terluka setelah didiberitahu pengojek
Sosok pelaku diungkap polisi
TRIBUNBANYUMAS.COM, TAMANSARI - Teror terhadap wanita di tempat umum kembali terjadi di Jakarta Barat.
Bila sebelumnya teror air keras, maka yang terbaru yakni penyayatan leher yang dialami NA (24) di Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) Olimo, Tamansari, Jakarta Barat pada Minggu (26/1/2020) siang.
Saat kejadian, NA baru saja turun dari TransJakarta hendak pulang ke apartemennya yang tak jauh dari JPO Olimo.
Pelaku Wanita
Kendati tak melihat jelas wajah pelaku, NA memastikan pelaku yang melukainya adalah seorang wanita dengan usia sekitar 30 tahun.
Penampilan pelaku yang tak mencurigakan membuat NA tak curiga sedikitpun bahwa wanita tersebut akan melukainya.
Sebelum alami insiden penyayatan, NA menyadari bahwa di lokasi JPO Olimo hanya ada ia dan sang wanita misterius tersebut.
"Penampilannya rapih aja, saya enggak curiga sama sekali. Karena saya kira dia lagi moto-moto jalanan karena menghadap ke jalan pas saya lewat. Makanya saya jalannya juga biasa aja," kata NA saat dihubungi, Senin (27/1/2020).
Setelah melewati wanita tersebut, NA menyadari bahwa ternyata wanita tersebut mulai mengikutinya.
Puncaknya, saat ia sedang turun tangga menuju bawah JPO arah Kota Tua, wanita tersebut menepuk lehernya.
NA yang panik kemudian berteriak dan berlari ke bawah JPO.
"Pas saya lewatin dia biasa aja. Tapi pas saya jalan ke tangga, dia deketin saya dan nepok leher saya. Karena tiba-tiba ada yang nepak gitu kan saya kaget, teriak dan langsung lari ke bawah," kata NA.
Pelaku Cuek
Di sela ia berlari ke bawah JPO, NA sempat menoleh ke arah wanita tersebut yang telah menepuk lehernya.
Sepenglihatannya, wanita tersebut berperilaku cuek seolah tak terjadi apa-apa dan tetap bertahan di atas JPO.
"Dia enggak kabur, mukanya juga biasa saja. Justru saya yang kabur karena saya shok, kalau dia tetap disitu. Tapi pas saya selesai diobati, saya kan keluar apartemen mau ke rumah sakit, nah dia udah enggak ada," papar NA.
NA mengaku dirinya baru sadar bahwa lehernya terluka saat diberitahu para pengendara ojek online yang berkumpul di bawah JPO.
Sebab, saat ditepuk pelaku, ia sama sekali tak merasa sakit.
"Pas sampai di bawah baru ada ojol yang samperin saya nanya kenapa tuh lehernya berdarah. Pas saya pegang memang berdarah langsung aja masuk apartemen untuk diobati sementara," kata NA.
Akibat kejadian tersebut, leher NA terluka sobek cukup serius. Kendati tak sampai dijahit, ia harus dilarikan ke rumah sakit.
Melihat luka di leher NA, menurut dokter yang memeriksanya, benda tajam yang digunakan pelaku yakni sejenis silet.
Heran
NA mengaku heran atas kasus yang dialaminya. Pasalnya, selama ini ia mengaku tak memiliki musuh atau pun masalah dengan siapapun.
"Saya enggak pernah ada masalah. Makanya heran juga motifnya apa karena dua tahun saya lewat situ aman-aman aja. Paling ada pengemis atau gelandangan, tapi itu juga enggak pernah mengganggu," kata NA.
NA memang setiap harinya melintas di JPO Olimo yang berada tak jauh dari apartemennya untuk naik dan turun TransJakarta.
Selain itu, yang terasa janggal dalam kasus ini, pelaku tak mengambil apapun barang berharga milik korban.
Bahkan, saat korban berlari lantaran kaget usai lehernya ditepuk pelaku, pelaku yang merupakan seorang wanita malah terkesan cuek seolah tak terjadi apa-apa.
"Enggak ada yang diambil. Dia beneran enggak nyentuh (barang bawaan) hanya leher aja," ujarnya.
Curhat di Twitter
Kasus ini viral setelah NA membagikan pengalamannya tersebut di akun twitter pribadinya.
"Tadi sekitar jam 12an waktu mau turun dari tangga halte olimo tiba2 ada cewe yg nyerang dari belakang hati2 ya guys semoga ga kejadian di kalian juga," tulis NA di akun twitternya.
Dalam postingan selanjutnya, NA menjelaskan lebih detail tentang kronologi tersebut.
Dikatakannya, saat ia tengah melintas di Halte Olimo pada siang kemarin sekitar Pukul 12.00 WIB, kondisi disana memang sepi.
Hanya ada dia dan perempuan yang merupakan pelaku penyerangan tersebut.
"Saya lagi jalan mau turun tangga halte olimo, kebetulan halte sepi, yg lewat hanya saya dan ada 1 cewe itu yg lagi diam di tempat sambil ngeliat ke bawah jalan (lagak dan penampilan normal). Ketika saya makin dekat ke tangga tiba-tiba dia nyerang dari belakang," curhat NA dalam postingannya.
Olah TKP
Atas kasus ini, polisi telah lakukan olah TKP, termasuk memeriksa CCTV yang terpasang di sekitar lokasi.
NA juga telah dimintai keterangan terkait kasus yang dialaminya.
"Jadi korban itu saat kejadian baru turun dari TransJakarta mau pulang, di lokasi ada pelaku yang kemudian memepet dan menepuk leher korban tapi sampai berdarah. Lukanya itu luka benda tajam," kata Kanit Reskrim Polsek Metro Tamansari, Kompol Rango Siregar.
JPO Sepi
TribunJakarta.com pun sempat menyambangi Halte Transjakarta dan JPO Olimo yang jadi lokasi kejadian.
Pantauan TribunJakarta.com Pukul 18.30 WIB pada Senin (27/1/2020) kemarin, kendati jam sibuk di hari kerja, kondisi di JPO Olimo saat ini relatif tak terlalu ramai.
Tak terlihat penumpukan dari penumpang yang hendak atau turun dari TransJakarta. Hanya satu dua orang saja yang naik dan turun dari setiap TransJakarta yang melintas.
Juga tidak banyak pejalan kaki yang melintas di JPO yang kondisinya cukup terang ini.
Selain kondisinya lengang, ukuran JPO ini juga cukup panjang dan ada bebeapa kelokan.
Pasalnya, selain menghubungkan Jalan Gajah Mada yang berisi tiga lajur di tiap jalurnya, JPO ini juga melewati kali kecil.
"Memang kayak gini, (enggak ramai). Disini mah enggak pernah ramai kayak di Harmoni," ujar Bastian (30) salah satu pejalan kaki yang melintas di JPO Olimo.
Sementara itu, karyawan tiket TransJakarta yang enggan disebutkan namanya mengatakan baru mengetahui ada aksi kejahatan di JPO Olimo setelah kejadian tersebut viral di media sosial.
"Kami baru tahunya siang tadi pas ads broadcast info itu, kalau kemarin enggak lihat ada kejadian apa-apa," katanya.
Dia mengatakan, tadi polisi telah mendatangi lokasi dan menanyakan perihal keberadaan CCTV yang terpasang di sekitar Halte dan JPO.
"Tadi sudah ada polisi kesini, nanya CCTV. Tapi kalau yang di JPO itu CCTV punya Dishub bukan TransJakarta," ujarnya.
Pelaku ditangkap
Kurang dari 24 jam pasca kasusnya viral, polisi telah menangkap pelaku yang menyayat leher wanita di Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) Olimo, Tamansari, Jakarta Barat.
"Pelakunya sudah tertangkap. Cuma lagi diperiksa lagi," kata Kapolsek Metro Tamansari, AKBP Abdul Ghafur saat dikonfirmasi melalui pesan singkat, Selasa (28/1/2020).
Ghafur mengatakan, pelaku diamankan di depan SMA 2 Jakarta di Jalan Gajah Mada tak jauh dari JPO Olimo.
"Ditangkap tadi pagi. Di jalan dekat SMA 2," kata Ghafur.
Ghafur mengatakan, pelaku yang merupakan seorang wanita diduga alami gangguan jiwa.
Untuk itu, pelaku pun akan diperiksa kondisi kejiwaannya untuk menentukan status hukumnya.
"Pelaku ini kelihatan ada gangguan jiwa. Cuma nanti masalah pengecekan saya sudah arahkan penyidik untuk cek ke dokter jiwa, hasilnya belum kita ketahui," kata Ghafur.
Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul Teror Penyayatan di JPO Olimo: Pelaku Wanita, Korban Tak Sadar Disayat dan Curhat di Twitter