Kisah Johny Indo: Taklukkan Nusakambangan Cilacap hingga Naik Haji Dijemput Jet Pangeran Arab
12 Hari Menembus Hutan Perawan yang Penuh Jurang dan Binatang Buas, Johny Indo Tunjukkan Celah dari Lapas Nusakambangan
"Masa anak preman bisa jadi dokter? Bisa, asal dijalankan mengharap ridho dari Allah," ungkapnya.
Komitmennya terhadap masyarakat kecil masih melekat hingga kini.
Pernah sekali waktu, lanjutnya, dia diundang Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) untuk mengisi ceramah di Istana Negara.
Namun, dia menolak, mengingat, pada waktu yang sama, ia telah lebih dahulu memiliki janji mengisi ceramah untuk masyarakat miskin di kawasan Blok M, Jakarta.
"Bukan saya tidak menghormati Presiden, tetapi saya sudah duluan berjanji dengan masyarakat miskin," tekannya.
Bisa berangkat haji
Di hadapan para mantan warga binaan lapas, Jhony juga membagikan hikmah dari keikhlasan.
Menurut dia, keikhlasan mengantarkan dirinya untuk mampu berangkat haji gratis ke Mekkah.
"Saat itu, saya melihat sampah begitu banyak di selokan kampung saya, tak ada yang mau membersihkannya.
Lalu, secara inisiatif, saya bersihkan sampah yang berbau busuk dan menumpuk itu.
Secara tak sengaja, lewatlah pangeran Arab keturunan Raja Fahd.
Dia turun dari mobil dan aneh melihat saya bertato membersihkan sampah," kenangnya.
Saat itu, pangeran Arab tersebut mengomentari tato yang dimilikinya dengan kata haram.
Sempat terjadi perdebatan saat itu.
Namun, pasca-pertemuan itulah pangeran Arab itu menjemputnya dengan jet pribadi agar Jhony berangkat haji dengan layanan super-VVIP.