Ingat Pembunuhan Keji Bu Guru Eli Akhir 2019 Lalu? Pelaku Ternyata Pasutri Muda, Motifnya Terungkap
Eli Marida, guru SMP Negeri 1 Perak, ditemukan tewas bersimbah darah di rumahnya, Desa Temuwulan
Kasus pembunuhan yang terjadi akhir 2019 lalu akhirnya terungkap
Bu Guru Eli dihabisi secara kejam oleh pasangan suami istri muda
Motif pun terungkap
TRIBUNBANYUMAS.COM – Masih ingat pembunuhan Eli Marida (47), guru SMP Negeri 1 Perak Jombang pada 21 Desember 2019?
Pembunuh bu guru warga Desa Temuwulan, Kecamatan Perak itu akhirnya ditangkap.
Mereka adalah pasangan suami istri (pasutri) Wahyu Puji Winarno (30) dan Sari Wahyu Ningsih (21), warga Dusun Ngrandu, Desa Cangkringrandu, Kecamatan Perak, Jombang.
Bagaimana pasutri ini membunuh bu guru Eli?
Berikut kronologinya:
1. Bu guru Eli dihabisi usai mengajar
Eli Marida, guru SMP Negeri 1 Perak, ditemukan tewas bersimbah darah di rumahnya, Desa Temuwulan, Kecamatan Perak, Jombang, Sabtu (21/12/2019).
Peristiwa ini diperkirakan terjadi sekitar pukul 13.00 WIB.
Saat itu, korban baru saja pulang dari mengajar.
Mayat korban pertama kali ditemukan keluarga dalam keadaan terlentang dan bersimbah darah di depan kamar mandi di rumah tersebut.
Korban tewas dengan luka di kepala dan dada.
Di Tempat Kejadian Perkara (TKP), polisi menemukan sebuah paving balok atau batako ukuran besar serta pisau dapur yang bengkok.
Pada dua benda tersebut terdapat noda darah yang sudah mengering.
2. Eksekusinya kejam

Kapolres Jombang AKBP Boby P Tambunan mengungkapkan, pembunuhan dilakukan keduanya karena alasan ekonomi.
Wahyu dan Sari ingin menguasai harta milik korban.
Modus yang mereka lakukan, awalnya berpura-pura mencari tempat kos.
Dikisahkan kapolres, Sabtu (21/12/2019) pagi, pasutri ini mendatangi rumah Eli Marida, mencari kamar untuk kos.
Setelah tercapai kata sepakat dengan Eli (pemilik rumah), pasutri pamit dan berjanji akan kembali lagi untuk menempati kos tersebut.
Dan benar, siangnya Wahyu dan istrinya (Sari) kembali mendatangi rumah guru SMPN itu.
Namun keduanya sudah mengatur strategi.
Sari masuk lewat pintu depan untuk menemui Eli, sedangkan Wahyu menyelinap lewat pintu belakang.
Saat sang sang istri ngobrol dengan guru tersebut, Wahyu menerobos masuk. Dia langsung mencekik leher Eli dari belakang.
Bu Guru Eli mencoba berontak.
Namun Wahyu menyudahi pemberontakan korban dengan menghujamkan pisau dapur yang sudah dibawanya dari rumah, ke dada korban.
Tak hanya itu, Wahyu juga menghantamkan paving balok ke arah kepala Eli.
Eli pun roboh ke lantai dengan darah mengucur dari dada dan kepalanya. Nyawanya pun melayang.
3. Harta benda korban dibawa

Usai mengabisi korban, kedua tersangka pelaku membawa kabur dompet berisi uang, serta telepon seluler milik korban.
“Setelah melakukan serangkaian penyelidikan, kami menangkap keduanya. Kami juga mengamankan sejumlah barang bukti,” kata Boby menunjukkan barang bukti berupa paving balok, pisau dapur, ponsel, serta motor yang digunakan tersangka.
Disinggung keikutsertaan Sari, istri Wahyu, Kapolres Boby menyatakan, tersangka Sari berperan mengajak mengobrol korban.
Selain itu, Sari juga mengaku ikut memukul korban dengan tangan kosong.
4. Kaki pelaku ditembak

Saat penangkapan di rumahnya, polisi menembak kaki kanan Wahyu karena mencoba kabur.
Dia kemudian digelandang ke Polres Jombang setelah lebih dulu dibawa ke RSUD Jombang untuk mengobati luka di kaki kanannya.
Sebelum ada pernyataan resmi Kapolres Jombang AKBP Boby Tambunan soal tertangkapnya dua pelaku, Kamis (16/1/2020) lalu dunia maya dihebohkan beredarnya foto laki-laki yang babak belur wajahnya.
Lelaki itu duduk dalam ruangan yang menyerupai ruang penyidikan di kepolisian. Pengunggah menyertakan narasi ‘Pelaku pembunuhan Eli Marida (47) guru SMP Negeri 1 Perak Jombang, Telah tertangkap’ . Pengunggah menggunakan akun facebook Reza Aditya.
Kasat Reskrim Polres Jombang, AKP Ambuka Yudha saat itu enggan membenarkan, namun juga menampik sudah ditangkapnya terduga pelaku pembunuhan Eli Marida tersebut. (*)
Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Sosok Pembunuh Bu Guru Jombang Ternyata Pasutri Muda, Eksekusinya Kejam Padahal Cuma Inginkan ini