Jalan Rusak Tungkep Purbalingga, dari Bikin Patah Tulang hingga Mau Ditanami Pohon oleh Warga
Menurut dia, warga merasa kesulitan jika akan beraktifitas. Untuk menuju ke kantor kecamatan harus ditempuh dengan waktu dua jam
Penulis: rahdyan trijoko pamungkas | Editor: muslimah
TRIBUNBANYUMAS, PURBALINGGA - Mulusnya jalanan aspal tidak pernah dirasakan masyarakat Dusun Tungkep, Desa Purbasari, Kecamatan Karangjambu, Kabupaten Purbalingga.
Tidak ada pilihan jalan lain, kecuali jalanan berbatu yang harus dilewati warga, selama bertahun-tahun, untuk menuju ke lain desa.
Bahkan masyarakat yang menggunakan sepeda motor harus berjalan pelan saat melintas di bebatuan.
Bila tak hati-hati, risiko terjungkal pun sulit dihindarkan.
Ironisnya, jalan yang berada di lingkungan balai desa lebih mulus ketimbang di dusun Tungkep.
Kasno (40) satu di antara warga dusun yang mengeluhkan akses jalan yang rusak di lingkungannya.
Dirinya menyebut jalan tersebut selama 15 tahun tidak pernah diperbaiki.
"Jalan tersebut menghubungkan ke kantor kecamatan Karangjambu," kata dia, Kamis (16/1/2020).
Menurut dia, warga merasa kesulitan jika akan beraktifitas.
Untuk menuju ke kantor kecamatan harus ditempuh dengan waktu dua jam.
"Kalau mau berobat paling dekat ya ke puskesmas di lain desa," kata dia.
Ia mengatakan tahun 2020 pemerintah desa akan memperbaiki jalan tersebut.
Namun hingga kini proses perbaikan jalan belum mulai dilakukan.
"Katanya mau diaspal, tapi gak tahu kapan," tutur dia.
Senada disampaikan Wahidin (50), warga masyarkat setempat. Ia merasa kesulitan jika melintas di jalan tersebut.
Bahkan dirinya takut jika melintas menggunakan sepeda motor. "Saya tidak bisa naik motor, takut kalau jatuh," ujarnya.
Menurut dia, pemerintah desa tidak memikirkan kondisi jalan yang ada diwilayahnya. Dua periode kepemimpinan kepala desanya tidak pernah ada perbaikan.
"Sudah dua periode kepala desa tidak pernah ada perbaikan," ujarnya.
Ia menuturkan warga setempat merasa kesulitan jika akan melintasi jalan tersebut. Bahkan dirinya juga takut jatuh jika melintas menggunakan sepeda motor.
Banyak korban berjatuhan saat melintas di jalan bebatuan di Dusun Tungkep, Desa Purbasari, Kecamatan Karangjambu, Kabupaten Purbalingga.
Jalan berbatu dan naik turun menyulitkan warga untuk melintas menggunakan sepeda motor.
Hal ini menyebabkan banyak warga terpeleset saat melintas.
Hilang keseimbangan sedikit saja, rawan jatuh tergelincir. Terlebih bila dalam kondisi mucim penghujan seperti ini.
Usai diguyur air hujan, hampir dipastikan jalanan di Tungkep akan semakin licin dan membahayakan.
Korban yang jatuh di jalanan Tunkep bukan hanya dari masyarakat sekitar.
Bahkan menurut keterangan warga, Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi, juga pernah terjatuh saat berkunjung di Dusun Tungkep paling bawah.
Seorang warga, Apso (32) mengatakan anaknya baru-baru ini, terjatuh saat melintas di jalan tersebut.
Anaknya tidak bisa mengendalikan laju sepeda motor saat melewati jalan yang rusak .
"Anak saya terpeleset saat naik motor, saat akan masuk di depan rumah," kata dia, Kamis (16/1/2020).
Menurut dia, anaknya mengalami cedera patah tulang.
Saat ini anaknya hanya bisa berbaring di tempat tidur.
"Anak saya barusan dipasang pen. Sekarang ya tiduran saja," kata dia.
Hal yang sama disampaikan Kasno (40), banyak pengendara sepeda motor yang terpeleset.
Bahkan tak jarang, mobil pun tidak bisa melintas melewati jalan tersebut.
"Banyak yang jatuh melintas jalan tersebut. Bahkan tidak melewati. Ada yang mundur saat menanjak jalan itu," kata dia.
Kasno menuturkan Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi juga pernah berkunjung ke dusunnya.
Namun saat melakukan kunjungan kejadian naas menimpa Bupati Tiwi. Orang nomor satu di Purbalingga itu terjatuh di Tungkep.
"Bupati nate tindak mriki (pernah pergi ke sini, red). Malah dawah dateng mriko (jatuh di sana, red)," tutur dia.
Tanami Pohon
Karena itu, rupanya masyarakat pernah memperbaiki sendiri jalan di lingkungan Tungkep secara swadaya.
"Bekasnya jalan yang ditambal masih ada," kata warga Dusun Tungkep Muntansir (34), Kamis (16/1/2020).
Menurutnya, perbaikan dilakukan tahun 2017 secara swadaya.
Biaya yang dikeluarkan untuk perbaikan jalan sebesar Rp 13 juta.
"Waktu itu perbaikannya saat kadesnya masih periode satu. Tapi sampai periode dua belum ada perbaikan," tutur dia.
Dikatakannya hingga kini belum pernah ada lagi bantuan dari pemerintah desa setempat.
Bahkan kepala desa setempat disebut jarang sekali melewati daerah tersebut.
"Kalau ke sini (Tungkep) biasanya pas halal bi halal. Selanjutnya tidak pernah lewat," kata dia.
Ia merasa jengah melihat kondisi jalan di lingkungannya rusak parah.
Dirinya sering memostung kondisi lingkungannya ke media sosial.
"Ini tidak jenuh lagi. Nanti kalau lebaran tahun 2020 tidak perubahan ya nanti ditanami pohon," tegasnya.
Warga setempat lainnya, Khuldi, mengatakan tahun 2017 sempat akan dibangun jalan yang rusak di lingkungannya itu.
Namun wacana perbaikan jalan tersebut ditunda. "Katanya ditunda lagi tahun 2018. Ternyata ditunda lagi sampai sekarang ini belum ada jawaban," tutur dia.
Informasi yang diterimanya tahun 2020 jalan di lingkungan Tungkep akan diperbaiki. Warga yang bertanya tidak mendapatkan jawaban yang pasti terkait realisasi.
"Kalau ditanya jawabannya butuh dana yang besar hingga Rp 2 miliar lebih," kata dia.
Ia mengatakan jalan rusak sepanjang kurang lebih 3,2 kilometer. Informasi yang diterimanya penanganan jalan di lingkungannya telah diambil alih oleh Kabupaten.
"Katanya jalan ini sudah tidak lagi menggunakan Anggaran Dana Desa (ADD)," tuturnya. (*)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/banyumas/foto/bank/originals/tungkep-purbasari-karangjambu-purbalingga-2.jpg)