Video Rumah Wahyu Setiawan Komisioner KPU yang Terjaring KPK
Mantan komisioner KPU, Wahyu Setiawan, memiliki rumah megah nan mewah dengan gaya arsitektur etnik Jawa, di Graha Permai Land, Banjarnegara.
Penulis: khoirul muzaki | Editor: Abduh Imanulhaq
TRIBUNBANYUMAS.COM, BANJARNEGARA - Berikut Video Rumah Wahyu Setiawan Komisioner KPU yang Terjaring KPK
Mantan komisioner Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia (KPU RI), Wahyu Setiawan, memiliki rumah megah di kampung kelahirannya, Banjarnegara.
Rumah mewah beraksitektur etnik Jawa itu, berada di komplek perumahan Graha Permai Land.
Sebuah komplek perumahan mewah yang tak jauh dari pusat kota Banjarnegara.
Seperti apa kemegahan rumah tersangka kasus suap yang terjaring operasi tangkap tangan (OTT) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) itu?
Memasuki gerbang Graha Permai Land di Kelurahan Kalibenda, Kecamatan/Kabupaten Banjarnegara, tampak komplek perumahan itu lengang.
Keriuhan pusat perbelanjaan Depo Pelita Mas di akhir pekan, bahkan tak memecah keheningan di dalamnya.
Hanya satu dua pengendara yang terlihat hilir mudik keluar masuk perumahan. Juga aktivitas beberapa staf di kantor pemasaran bagian depan perumahan.
Selebihnya deretan puluhan rumah mewah yang belum banyak dihuni orang. Sebuah rumah di antaranya terlihat agak berbeda dengan lainnya.
Bangunan rumah itu berarsitektur Jawa dengan nuansa tradisional yang kental.
Sentuhan klasik tak menghilangkan kesan mewah bangunan itu. Di sisi rumah utama, ada bangunan joglo dengan ruangan terbuka atau tak bersekat layaknya pendopo.
Rumah megah itu tak dibangun oleh Wahyu Setiawan dari nol. Malainkan, ia membelinya dari pengembang sekitar setahun lalu.
Saat Tribunbanyumas.com menyambangi rumah itu, pagarnya tertutup rapat.
Tidak terlihat penghuni beraktivitas di rumah. Kecuali seorang pemuda yang sibuk membersihkan rumah dan halaman.
Ia bukan anggota keluarga, melainkan hanya penjaga yang bekerja untuk Wahyu Setiawan.
Pemuda itu lah yang sehari-hari tinggal di rumah mewah Wahyu, sekaligus menjaganya. Sementara sang pemilik, Wahyu Setiawan dan keluarga, tinggal jauh di Jakarta.
Ia pun tak bisa berkomentar banyak soal kehidupan majikannya. Ia mengaku hanya dipasrahi untuk menjaga rumah itu karena yang punya berada di Ibu Kota.
Meski belum ditempati secara permanen oleh pemiliknya, fasilitas rumah itu cukup lengkap.
Dari luar, terlihat rumah itu sudah dilengkapi perabotan, semisal meja kursi di ruang tamu, hingga kasur springbed di ruang tidur.
Karena tak bertemu tuan rumah, Tribunbanyumas.com mencoba menemui staf marketing perumahan itu, untuk mengetahui spesifikasi rumah yang dibeli Wahyu Setiawan.
Feni, Marketing Graha Permai Land, memebenarkan rumah coklat tua itu adalah milik Wahyu Setiawan.
"Sekitar setahun lalu belinya," katanya singkat, Sabtu (11/1/2020).
Wahyu membeli satu unit rumah serta dua kavling di sisi kanan - kiri rumah. Oleh pemilik, kavling di sisi kiri rumah utama didirikan bangunan joglo atau pendopo. Adapun kavling di sisi kanan rumah dibangun garasi.
Perumahan tempat rumah Wahyu berada terbilang perumahan elit. Bahkan paling mewah di Kabupaten Banjarnegara.
Lokasi perumahan itu pun strategis karena berada di dekat jalan nasional, serta berada di belakang pusat perbelanjaan.
Ada sekitar 40-an rumah di komplek perumahan Graha Permai Land. Rumah itu pun masih jarang yang ditempati pemiliknya.
Karenanya wajar, hari-hari biasa perumahan itu lengang dari aktivitas penduduk.
"Yang beli kebanyakan orang Banjarnegara," katanya.
Feni tak mengetahui berapa harga rumah yang dibeli Wahyu Setiawan. Pasalnya, saat Wahyu membeli rumah itu, ia belum menjadi marketing perumahan tersebut.
Ia hanya mengetahui harga rumah untuk pasaran sekarang. Rumah sekelas milik Wahyu dengan luas bangunan 100 meter persegi, di blok A2 sampai A6, dibanderol dengan harga kisaran Rp1,408 miliar dengan down payment (DP) 20 persen atau setara Rp272 juta. Tetapi ini untuk harga sekarang, yang mungkin berbeda dengan harga saat Wahyu membeli setahun lalu.
Dilansir dari situs elhkpn.kpk.go.id Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN), kekayaan Wahyu Setiawan mencapai Rp12,8 miliar. Diketahui, Wahyu Setiawan telah dua kali melaporkan harta kekayaannya.
Harta kekayaan Wahyu Setiawan terakhir dilaporkan tanggal 31 Desember 2018. Dalam laporan tersebut, harta berupa tanah dan bangunan dimiliki Wahyu Setiawan bernilai Rp3,35 miliar.
Wahyu Setiawan memiliki satu tanah dan bangunan senilai Rp820 juta. Sementara itu, delapan bidang tanah lain yang dimiliki bernilai total lebih dari Rp2,5 miliar. Tanah dan bangunan yang dimiliki Wahyu Setiawan berlokasi di Banjarnegara, Jawa Tengah. Seluruhnya diakui sebagai harta warisan.
Punya Karier Moncer, Merangkak Mulai dari KPU Banjarnegara
Sebelum menjadi anggota KPU RI, Wahyu lebih dulu mengawali karir sebagai penyelenggara Pemilu sejak tahun 2003. Ia pernah menjabat sebagai Ketua KPUD Kabupaten Banjarnegara periode tahun 2003-2008.
Selesai masa jabatan, Wahyu kembali terpilih sebagai Ketua KPUD Banjarnegara periode tahun 2008-2013. Karir Wahyu tak berhenti di tingkat kabupaten. Ia berhasil naik level menjadi anggota KPU Provinsi Jawa Tengah.
Belum selesai masa jabatannya di tingkat provinsi, ia terpilih sebagai anggota KPU RI. Sayang, di puncak karirnya sebagai penyelenggara pemilu itu, ia harus berurusan dengan KPK karena dugaan tindak pidana korupsi.
Cahyani Budi Rahmawati, merupakan rekan kerja Wahyu yang sampai saat ini masih berkarir dan menjadi komisioner di KPUD Banjarnegara. Tetapi ia tak bisa berkomentar banyak perihal sosok yang sempat menjadi rekan kerjanya itu. Ia hanya mengenang Wahyu sebagai sosok yang baik dan bertanggung jawab.
"Dia baik, setahu saya itu. Tanggung jawab. Selain itu normal lah, seperti lainnya," katanya.
Sebelumnya diberitakan, Komisioner KPU RI Wahyu Setiawan terjaring Operasi Tangkap Tangan (OTT) oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), pada Rabu (8/1/2020). Beberapa saat usai kabar OTT itu mencuat, rumah Wahyu Setiawan di Desa Gemuruh, Kecamatan Bawang, Banjarnegara, tampak lengang. Rumah itu ditinggali oleh orangtua Wahyu.
Ditemui di kediamannya, ayah Wahyu yang mengenakan busana muslim terlihat masih syok. Nyaris tak terlontar sepatah kata darinya. Orangtua Wahyu hanya mengonfirmasi telah mendapatkan kabar soal peristiwa yang dialami putranya.
Beberapa anggota keluarganya berkumpul di rumah. Tetapi keheningan lebih terasa. "Sudah barusan,"kata ayah Wahyu singkat. (aqy)