Waspada Cuaca Ekstrem di Banyumas Raya karena Pertemuan Monsun Asia dengan MJO, Ini Dampaknya
Fenomena Monsun ditambah MJO membuat wilayah Jawa Tengah berpotensi dilanda cuaca ekstrem berupa hujan lebat, petir hingga angin kencang
Penulis: khoirul muzaki | Editor: muslimah
Prakirawan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Pos Pengamatan Cilacap mengungkap fenomena alam yang terjadi akhir-akhir ini
Intensitas hujan menjadi lebih sering dan lebih besar
Belum lagi adanya petir dan angin kencang
TRIBUNBANYUMAS.COM, BANJARNEGARA - Masyarakat Jawa Tengah, terutama yang tinggal di wilayah eks Karesidenan Banyumas diimbau untuk mewaspadai potensi cuaca ekstrem hingga beberapa hari ke depan.
Prakirawan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Pos Pengamatan Cilacap, Rendy Krisnawan mengatakan ada fenomena Monsun Asia yang menyertai musim penghujan kali ini.
Monsun Asia menciptakan daerah pertemuan angin yang akan berada tepat di atas Pulau Jawa Hingga Bali-NTB beberapa hari ini.
Kondisi ini memicu terbentuknya awan hujan lebih besar.
Monsun sebenarnya adalah fenomena normal pada musim penghujan.
Tetapi kondisi ini berpotensi abnormal karena keberadaan fenomena Madden Julian Oscillation (MJO) yang bisa memicu terbentuknya awan hujan lebih banyak.
Fenomena Monsun ditambah MJO membuat wilayah Jawa Tengah berpotensi dilanda cuaca ekstrem berupa hujan lebat, petir hingga angin kencang.

"Monsun Asia terjadi, lalu pada saat ini juga terjadi fenomena MJO.
Ini akan menimbulkan cura hujan lebih banyak yang dilewatinya,” katanya
Cuaca ekstrem ini memicu risiko bencana hidrometeorologi.
Karena itu, masyarakat diminta waspada.
Mereka yang tinggal di pegunungan atau bertanah labil patut mewaspadai potensi longsor di sekitarnya.
Masyarakat di dataran rendah pun patut mewaspadai fenomena cuaca ekstrem yang bisa memicu banjir.
Sebagaimana diketahui, akibat hujan intensitas tinggi dalam beberapa hari terakhir, sejumlah lokasi yang tersebar di beberapa kecamatan di Kabupaten Banjarnegara, semisal di Kecamatan Karangkobar, Kecamatan Pagentan, Kecamatan Kalibening, Kecamatan Pandanarum, Kecamatan Pejawaran dan Kecamatan Wanayasa.
Di jalur provinsi yang menghubungkan kota Banjarnegara dengan sejumlah kecamatan di wilayah atas bahkan terdampak longsor di dua titik.
Longsor sempat menutup badan jalan di jalan provinsi Desa Slatri Kecamatan Karangkobar serta Desa Wanayasa Kecamatan Wanayasa akibat hujan lebat kemarin.
Tetapi informasi terakhir, kedua titik itu sudah bisa dilalui setelah material longsor berhasil disingkirkan dengan bantuan alat berat. (*)