Bupati Tiwi Antar Boyongan PKL dari Alun-alun Purbalingga ke PFC, Pedagang Kini Bisa Jualan 24 Jam
"PKL mempunyai jasa besar. Karena adanya PKL perekonomian rakyat bergerak dan meningkatkan angka perekonomian di Purbalingga, "ujarnya
Penulis: rahdyan trijoko pamungkas | Editor: muslimah
TRIBUNBANYUMAS. COM, PURBALINGGA - Ratusan Pedagang Kaki Lima (PKL) di Alun-alun Purbalingga direlokasi ke kawasan Purbalingga Food Center yang terletak di selatan GOR Goentor Darjono Purbalingga, Senin (6/1/2020).
Proses boyongan diantar langsung oleh Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi.
Dyah Hayuning Pratiwi menuturkan, ada 369 PKL yang dipindah, terdiri dari PKL alun-alun, depan SMA Muhammadyah, Jalan Piere Tendean, dan GOR Goentor Darjono.
"PKL mempunyai jasa besar. Karena adanya PKL perekonomian rakyat bergerak dan meningkatkan angka perekonomian di Purbalingga, "ujarnya.
Tiwi sapaan akrabnya mengatakan pembangunan Purbalingga Food Center (PFC) saat ini memasuki tahap pertama.
Pembangunan PFC akan dilakukan secara bertahap.
"Anggaran awal tahun 2020 kami sudah menganggarkan untuk membangun City Walk.
Pembangunan kawasan City walk akan dilaksanakan di depan dan diseberang PFC," tutur dia.
Menurutnya, adanya pembangunan city walk ingin menjadikan kawasan PFC menjadi Malioboro Purbalingga.
Selain itu dirinya juga ingin menjadikan kawasan PFC menjadi permanen.
"Penyelesaian penyempurnaan kawasan sudah dianggarkan pada anggaran 2020.
Anggaran yang dikeluarkan Rp 1 miliar nanti tambahan anggaran Rp 2,5 miliar untuk penataan lingkungan Serta penyempurnaan diluar city walk.
Kalau city walk sendiri Rp 2 miliar.
Jadi nanti sekitar Rp 5 miliar,"jelasnya.
Alasan pemindahan PKL, kata dia, didasari Peraturan Gubernur (Pergub) nomor 94 tahun 2019 yang menyatakan bahwa PKL telah ada peruntukan lokasinya.
Selain itu Pemerintah Kabupaten (Pemkab) tengah membangun alun-alun.
"Kemarin alun-alun bagian utara telah selesai saat ini bagian selatan. Pembangunan termasuk trotoar-trotoarnya," tutur dia.
Adanya PFC, Menurut dia untuk menyambut bandara Jenderal besar Sudirman yang akan dipoperasionalkan pada tahun 2020.
"Jadi nanti pertunjukan hiburan tidak lagi di alun-alun melainkan di kawasan GOR Goentor Darjono," ujarnya.
Dikatakannya kawasan GOR juga akan dibangun area skate board agar bisa dijadikan tempat berkumpulnya anak muda.
Hal ini akan berdampak untuk kawasan PFC.
"Saya berharap ini bermanfaat untuk PKL. Para pedagang tidak lagi harus bongkar pasang tenda yang hanya bisa berjualan saat malam. Sekarang mereka bisa berjualan 24 jam, " kata Tiwi.
Ia menuturkan selama satu tahun para PKL yang menepati kawasa PFC akan dibebaskan dari retribusi.
Pihaknya juga telah berkoordinasi dengan Kementerian Perdagangan untuk berikan bantuan-bantuan kepada PKL.
"Nanti ada bantuan gerobak, cool box untuk para PKL, " tutur dia.
Sementara ketua DPRD Purbalingga, Bambang Irawan yakin PFC menjadi ikon yang bagus untuk Purbalingga.
Selain itu kondisi PKL yang menempati PFC akan lebih baik daripada di alun-alun.
"Nanti kami akan support (dukung) walk maupun lampu penerangan jalan yang akan dilaksanakan tahun 2020," imbuhnya. (*)