Yang Terjadi saat Keeper Ular Sanggaluri Park Purbalingga Taburkan Garam di Depan Ular Tak Terduga

"Kalau ada tumpukan batu atau kayu sebaiknya dibuang karena menjadi sarang ular. Terus diberi kamper karena ular takut wewangian,"

Penulis: rahdyan trijoko pamungkas | Editor: muslimah

TRIBUNBANYUMAS.COM, PURBALINGGA - Garam selama ini sering dipercaya sebagai bahan untuk mengantisipasi maraknya teror ular masuk di pemukiman.

Namun cara menebar garam untuk mengantisipasi ular masuk ke rumah ternyata hanyalah mitos belaka.

Hal ini dibuktikan oleh seorang keeper ular taman reptil Sanggaluri Park Purbalingga, Yali dengan cara mempraktikkan menaburkan garam di sekitar ular.

Namun saat dipraktikkan dengan menaburi garam, ular tersebut tidak menunjukkan reaksi apapun.

Ular-ular tersebut justru melewati garam yang ditaburkan disekelilingnya.

"Katanya ular takut garam, tapi itu hanyalah mitos belaka.

Ular tidak takut garam sama sekali," jelasnya, Sabtu (4/1/2019).

Yali menuturkan agar rumah tidak dimasukki ular sebaiknya menghindari adanya tumpukan barang.

Selain itu sekeliling rumah diberikan wewangian berupa kamper atau kapur barus.

"Kalau ada tumpukan batu atau kayu sebaiknya dibuang karena menjadi sarang ular.

Terus diberi kamper karena ular takut wewangian," jelasnya.

Menurutnya, ular keluar dari sarang dan memasuki rumah saat kondisi hujan.

Hal ini di karenakan kondisi tanah menjadi panas dan tidak membuat nyaman ular.

"Ular biasanya mencari tempat lembab yang ada di rumah.

Biasanya sering masuk, rumah yang dekat sungai," tutur dia.

Harus Pakai Alat

Sementara itu, menangkap ular khususnya berbisa tidak boleh menggunakan tangan kosong.

Harus menggunakan alat untuk melakukan pemindahan saat ular masuk rumah.

"Tapi kebanyakan ular itu dimatikan karena takut nyerang balik,"ujarnya.

Menurut dia, ular cenderung takut dengan manusia.

Ular menyerang ketika merasa terancam karena terusik.

"Kalau terusik biasanya menyerang balik.

Makannya banyak yang mematikan ketika mendapati ular masuk rumah," jelasnya.

Yali mengatakan di wilayah Purbalingga ular berbisa yang sering banyak ditemukan diantaranya ular kobra dan welang.

Kedua ular tersebut mempunyai racun bisa yang mematikan.

"Kalau terkena bisanya hanya hitungan menit.

Kalau digigit kobra rasanya sakit dan bengkak.

Kalau digigit welang atau weling rasanya kayak digigit semut," terangnya.

Namun demikian saat ini banyak tersedia serum ular kobra, weling, dan viper di setiap rumah sakit.

Namun untuk serum ular king kobra saat ini belum banyak tersedia.

"Serum ular king kobra tidak banyak tersedia karena harganya sangat mahal," tutur dia.

Ia menyarankan jika digigit ular berbisa langsung dibawa ke rumah sakit.

"Kalau bisa ya langsung bawa ke rumah sakit," tukasnya. (rtp)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved