Berita Jateng

Dampak Banjir Abadi, Jalan Pantura Kaligawe hingga Kudus Bakal Ditinggikan 1 Meter

akhir bulan Desember 2025 akan ada penandatangan kontrak penanganan ruas jalan dari Semarang-Demak hingga Kudus

TRIBUNBANYUMAS/REZANDA AKBAR
GENANGAN BANJIR - Kendaraan melintasi di genangan banjir Jalan Pantura Kaligawe, Kota Semarang, Jawa Tengah, Rabu (22/10/2025). Hingga Kamis (23/10/2025) pagi, Jalan Pantura Kaligawe, masih tergenang banjir. 
Ringkasan Berita:
  • Jalan pantura timur Semarang-Demak menjadi prioritas perbaikan paska banjir. 
  • Jalur pantura tepatnya di Jalan Kaligawe rusak parah dan berlubang setelah beberapa hari lalu terendam banjir.
  • Akhir bulan Desember 2025 akan ada penandatangan kontrak penanganan ruas jalan dari Semarang-Demak hingga Kudus.

 

TRIBUNBANYUMAS.COM, Jalan pantura timur Semarang-Demak menjadi prioritas perbaikan paska banjir. Jalur pantura tepatnya di Jalan Kaligawe rusak parah dan berlubang setelah beberapa hari lalu terendam banjir.

Kepala  Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Jateng-DIY,Moch Iqbal Tamher mengatakan penanganan jalan rusak telah dilakukan di jalan Kaligawe tepatnya di depan Universitas Islam Sultan Agung (Unisulla) hingga terminal Terboyo. Jalan itu rusak karena hampir dua minggu tergenang banjir.

“Kami sudah lakukan penanganan sementara agar lalu lintas dapat berjalan fungsional,” ujarnya usai apel siaga bencana yang diikuti  UPT Kementerian Pekerjaan Umum (KemenPU) Jawa Tengah di workshop BBWS Pemali Juana, Selasa (4/11).

Pria akrab disapa Iqbal mengatakan akhir bulan Desember 2025 akan ada penandatangan kontrak penanganan ruas jalan dari Semarang-Demak hingga Kudus.

Ruas jalan itu akan ditinggikan sekitar satu meter.

“Nanti pelaksanaannya dari tahun 2025 hingga 2027. Segmen itu menjadi prioritas utama dalam paket ini (pekerjaan). Mudah-mudahan sudah bisa berfungsi lebaran tahun depan,” tuturnya.

Iqbal menuturkan hasil koordinasi dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana melakukan sodetan di Unisulla.

Tujuannya mempercepat aliran air yang masuk ke Kaligawe agar  dapat didorong ke kolam retensi di Unisulla.

“Kami pun melakukan kolaborasi dengan Unisulla,” tuturnya.

Baca juga: Jangan Lewatkan Fenomena Bulan Raksasa Malam Ini, Keindahan Langka

Lanjutnya, sodetan di wilayah Sayung Kabupaten Demak juga telah beroperasi sementara. Pihaknya meminta dalam kondisi kedaruratan Satuan Kerja (Satker) dan Pejabat Pembuat Komitmen dapat melakukan percepatan.

“Alhamduliah sodetan itu hari ini sudah mulai berfungsi, diharapkan banjir di wilayah Polytron telah mulai surut,” ujarnya.

Selain jalur pantura timur, kata dia, pada akhir bulan Desember 2025 akan dilakukan penanganan jalan mulai batas Losari -Jawa Barat, berlanjut Pemalang-Pekalongan, Kemudian Pekalongan-Batang. Selanjutnya penanganan berlanjut di Weleri Kendal, dan terakhir Semarang-Demak hingga Kudus.

“Segmen yang paling prioritas adalah peninggian Kaligawe setinggi satu meter,” tuturnya.

Ia mengatakan penanganan juga dilakukan di lintas penghubung Semarang-Bawen-Salatiga. Kemudian jalur pantai selatan (Pansela) dari Purworejo-Kebumen hingga perbatasan Purwokerto.

Siaga Banjir

Sementara itu Kepala BBWS Pemali-Juana Sudarto menuturkan apel siaga bencana ini untuk menghadapi  bencana akibat intesitas hujan tinggi diperkirakan November, Desember, Januari sampai dengan Maret.  Tujuan apel siaga ini agar dapat menyiapkan sumber daya yang ada, peralatan maupun infrastruktur untuk menanggulangi bencana banjir.

“Ke depan kami melakukan koordinasi lintas sektor yakni Balai Jalan, Balai Wilayah Sungai, Balai Cipta Karya dan juga dengan institusi lain BPBD, BNPB, Pemerintah Daerah dan juga TNI/Polri. Sehingga kami bisa melakukan penanggulangan bencana secara terstruktur,” jelasnya.

Sudarto mengatakan BBWS Pemali Juana telah menyiagakan 43 unit pompa dengan kapasitas 38 ribu liter per detik. Pihaknya juga telah menyiagakan personel setiap daerah sejak awal Oktober 2025.

“Kami sudah membuat grup satgas bencana. Sehingga bencana dimanapun bisa kami tanggulangi. Contoh kejadian bencana yang bersamaan dengan Kota Semarang yakni Kabupaten Grobogan di Sungai Jajar dan Sungai KB 1 kami bisa melakukan penanganan 1 x 24 jam tuntas termasuk juga Kabupaten Pati,” katanya.

Menurutnya,banjir Kota Semarang menjadi evaluasi, pihaknya akan lebih memperhatikan prediksi cuaca dari BMKG. Dirinya mencontohkan mulai Selasa (4/11) hingga besok diprediksi hujan  intensitas berat antara 50 sampai 150 milimeter per hari.

Adanya prediksi cuaca memudahkan BBWS untuk dapat mensimulasikan debit air yang masuk di Sungai Tenggang maupun Sringin.

“Kami mensiagakan yang pompak fix maupun existing dan pompa mobile pump dan pompa-pompa bantuan seluruh balai yang ada di seluruh Jawa Tengah,” tuturnya.

Ia mengatakan pembangunan tanggul laut saat ini masih terus berjalan. Tanggul laut diyakini bisa menanggulangi genangan ketika hujan.

“Karena ini masih belum selesai, sehingga prosesnya ditangani dengan penanganan darurat. Ke depan penanganan darurat tidak kami lakukan karena sudah selesai,” ujarnya.(rtp)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved