Berita Jateng

Melihat Kereta Jenazah Paku Buwono XIII Dihiasi Bunga-bunga, Usianya Sudah Seabad

Kereta Jenazah sinuhun Paku Buwono XIII sudah dihias bunga sebelum digunakan untuk kirab pemakaman.

Woro Seto
Kereta Jenazah sinuhun Paku Buwono XIII sudah dihias bunga sebelum digunakan untuk kirab pemakaman, Selasa (4/11/2025). 
Ringkasan Berita:
  • Kereta Jenazah sinuhun Paku Buwono XIII sudah dihias bunga sebelum digunakan untuk kirab pemakaman.
  • Kereta jenazah yang sudah berusia 100 tahun lebih itu biasa dipakai untuk mengantar perjalanan terakhir Sang Raja.
 

 

TRIBUNBANYUMAS.COM, SOLO- Kereta Jenazah sinuhun Paku Buwono XIII sudah dihias bunga sebelum digunakan untuk kirab pemakaman.

Kereta jenazah yang sudah berusia 100 tahun lebih itu biasa dipakai untuk mengantar perjalanan terakhir Sang Raja.

Kereta jenazah berwarna putih itu sudah dibersihkan sejak Minggu ketika kabar Paku Buwono XII meninggal dunia.

Kanjeng Gusti Pangeran Haryo (KGPH) Puger, mengatakan kereta tersebut merupakan kereta khusus jenazah para raja.

“Kereta tersebut sudah ada sejak era PB VII, jadi usianya sudah lebih dari 100 tahun, dan memang khusus untuk mengantar jenazah para raja” ujar Gusti Puger, Selasa (4/11/2025).

Kereta tersebut telah selesai dihiasi bunga-bunga sore ini.

Sementara itu, Adik Kandung Sinuhun PB XIII, Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Koes Moertiyah Wandansari alias Gusti Moeng  mengatakan Paku Buwono XIII akan dimakamkan di kompleks makam Probo Suyoso PB XII, tepat di atas pusara Eyang Haryo Mataram.

Gusti Moeng mengatakan akan ada prosesi upacara sebelum jenazah Paku Buwono XIII dimakamkan.


Menurutnya, berdasarkan keputusan bersama, jenazah almarhum akan terlebih dahulu transit di Loji Gandrung, rumah dinas Wali Kota Surakarta, sebelum diberangkatkan menuju Makam Raja-Raja Imogiri, Yogyakarta.

 


Gusti Moeng mengatakan pemakaman dan upacara mengikuti tata cara adat Keraton Kasunanan Surakarta. 

 


“Pastinya harus mempersiapkan semua tata cara upacara dari penguburan atau pemakaman Sinuhun,” ujarnya.

Ia mengatakan koordinasi telah dilakukan bersama para pengageng, wakil pengageng, serta sentono dalem, agar seluruh prosesi berjalan khidmat dan sesuai adat keraton.

Ia mengatakan rencana akan dimakamkan di Astana Raja-Raja Mataram Imogiri, Yogyakarta.


Pemakaman dijadwalkan pada hari Rabu 5 November 2025.

“Upacara dimulai Rabu pukul 08.00 pagi, nanti ada pemberangkatan pakai kereta dari keraton ke Lodji Gandrung, lalu dari Lodji Gandrung jenazah dipindah ke ambulans menuju Imogiri,” ujarnya.

Menurut Gusti Moeng, seluruh urutan prosesi adat, perangkat upacara, hingga pihak-pihak yang terlibat telah dirapatkan bersama para pengageng, wakil pengageng, bebadan, dan sentana dalem. 

Semua dijalankan sebagaimana tradisi leluhur sejak era PB XII.

“Urut-urutannya siapa saja upacaranya, barang-barang yang harus mengiringi, sampai siapa yang mengambil, semua sudah kita rapatkan,” imbuhnya.

Rute pemberangakatan dari Keraton Surakarta lalu diberangkatkan menggunakan kereta jenazah pusaka melewati rute Bangsal Magangan – Alun-Alun Selatan – Lengkung Gading – Tipes – Jalan Slamet Riyadi – Loji Gandrung.

Setibanya di Loji Gandrung, jenazah akan dipindahkan ke mobil ambulans sebelum diberangkatkan ke Imogiri.


“Sebetulnya sempat ada wacana jenazah akan transit di Puryoningratan, tapi setelah kami berembuk dan Pak Wali juga menyatakan kesediaan, akhirnya disepakati transit di Loji Gandrung. Pak Wali juga sempat menjenguk Sinuhun di rumah sakit,” jelas Gusti Moeng. (waw)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved