Berita Banyumas

Penataan Kawasan Kebondalem Purwokerto Banyumas Tertunda, Dua Investor Tertarik Tanamkan Modal

Penataan kawasan Kebondalem Purwokerto tertunda. Bupati Banyumas ungkap temuan BPKP yang mengharuskan perhitungan ulang nilai investasi.

Penulis: Permata Putra Sejati | Editor: rika irawati
TRIBUN BANYUMAS/ PERMATA PUTRA SEJATI
KAWASAN KEBONDALEM PURWOKERTO - Suasana di sekitar kompleks Kebondalem, Purwokerto, yang bertahun-tahun terbengkalai akibat sengketa, Kamis (18/9/2025). Penataan kawasan Kebondalem tertunda, BPKP hitung ulang nilai investasi. 

TRIBUNBANYUMAS.COM, BANYUMAS - Rencana Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyumas membenahi Kebondalem sebagai kawasan investasi di pusat kota Purwokerto terkendala.

Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) menemukan adanya perbedaan perhitungan nilai investasi di kawasan Kebondalem, terutama terkait kualitas bangunan gedung.

"Kasus Kebondalem sedang dihitung oleh BPKP."

"Berdasarkan hasil pengecekan, mutu bangunan tidak sesuai, jadi harus dibongkar total dan dihitung ulang," kata Bupati Banyumas Sadewo Tri Lastiono dalam kegiatan Media Gathering Sinergitas Pemkab Banyumas dengan Insan Media, Rabu (29/10/2025) malam.

Baca juga: Diminati Investor Jakarta, Kebondalem Purwokerto Bakal Jadi Sport Center

Sadewo mengatakan, pengembangan kawasan Kebondalem juga diminati dua investor.

Hanya saja, Sadewo tak mengungkap siap investor yang tengah menjajaki kerja sama mengembangkan Kebondalem ini.

"Ada dua investor yang juga tertarik di situ," imbuhnya.

Tol Pejagan-Cilacap Jadi Magnet Investasi

Menurut Sadewo, Banyumas bakal diminati investor, terutama setelah dilintasi Tol Pejagan-Cilacap.

Bahkan, menurutnya, dua investor dari Guangxi China dan Dubai telah menyatakan minatnya menanamkan modal di Kota Satria.

Sadewo mengatakan, kehadiran tol ini menjadi momentum penting menarik investasi industri dan memperluas lapangan kerja di Banyumas.

"Kalau jalan tol sudah terealisasi, kawasan itu akan banyak peminatnya."

"Apalagi, biaya hidup di Banyumas rendah dan masyarakatnya soft."

"Syarat utama kemajuan adalah industri dan industri akan datang kalau akses mudah," ujarnya.

Baca juga: Digaet Banyumas untuk Investasi di Kebondalem, Podusen Mobil Listrik China BYD Alami Masalah Dealer

Sadewo mengatakan, dari dua investor yang berminat investasi ke Banyumas, investor asal Guanxi menunjukkan ketertarikan paling kuat.

"Sebenarnya, ada dua investor, satu dari Guanxi dan satu dari Dubai."

"Tapi yang paling minat adalah dari Guanxi," katanya.

Butuh Kesabaran Cari Investor

Sadewo menegaskan, upaya menarik investor tidaklah mudah dan memerlukan kesabaran serta pendekatan yang tepat.

Ia memastikan bahwa Pemkab Banyumas tidak membuka ruang bagi praktik transaksional dalam proses investasi.

"Menarik investor itu tidak gampang dan harus diemong." 

"Tapi saya pastikan tidak ada yang transaksional."

"Bangun brayan, bangun Banyumas. Kita jualan Banyumas, bukan nyinyir seolah-olah Banyumas bahaya," tegasnya.

Di akhir kegiatan, Sadewo menegaskan pentingnya peran media dalam mengawal pembangunan daerah dan menciptakan iklim investasi yang kondusif.

Ia berharap, sinergi antara pemerintah dan wartawan tidak berhenti pada pertemuan formal semata.

"Selama saya jadi bupati, kerjasama antara Pemkab dan wartawan berjalan baik."

"Wartawan juga ingin Banyumas maju."

"Saya harap, sinergi ini terus berjalan membangun Banyumas bersama," katanya. (*)

Sumber: Tribun Banyumas
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved