Berita Banyumas

6 Bulan Ikut Pelatihan, 170 Pelaku UKM di Banyumas Digembleng Strategi Tembus Pasar Internasional

Sebanyak 170 UKM didorong berkembang menembus pasar internasional lewat program Banyumas Naik Kelas.

Penulis: Permata Putra Sejati | Editor: rika irawati
TRIBUNBANYUMAS/DOK HUMAS PEMKAB BANYUMAS
BANYUMAS NAIK KELAS - Suasana closing ceremony program Banyumas Naik Kelas, yang resmi ditutup di Convention Center Hotel Java Heritage, Purwokerto, Rabu (17/9/2025). Program Banyumas Naik Kelas diikuti 170 pelaku UKM yang terpilih mengikuti pelatihan mengembangkan usaha, selama enam bulan. 

TRIBUNBANYUMAS.COM, PURWOKERTO - Sebanyak 170 usaha kecil menengah (UKM) didorong berkembang menembus pasar internasional lewat program Banyumas Naik Kelas.

Dalam program ini, para pelaku UKM ini mengikuti pelatihan secara intensif selama enam bulan yang berakhir Rabu (17/9/2025).

Dalam penutupan acara, hadir Bupati Banyumas Sadewo Tri Lastiono, Founder Benih Baik Andy F Noya, Direktur Pengembangan Ekspor Produk Manufaktur Kementerian Perdagangan Deden Muhammad Fajar Shiddiq, Kepala Sekolah Ekspor Handito Joewono, serta tamu undangan penting lain.

Bupati Sadewo mengucapkan terima kasih kepada VISA yang telah mendukung program pendampingan dan pembiayaan untuk UMKM di Banyumas

Ia menegaskan pelatihan ini bukan sekadar formalitas melainkan investasi nyata dalam peningkatan kapasitas pelaku usaha lokal.

Baca juga: Kisah Sukses Artomoro, UKM Bahan Pangan dari Purwokerto yang Kini Jadi Importir Mandiri

Pemkab Banyumas berkomitmen terus mendukung program seperti ini agar UMKM bisa naik kelas dengan cepat. 

"Selain pelatihan, modal usaha dari VISA juga disalurkan kepada para pelaku UMKM."

"Dengan catatan, modal tersebut harus digunakan untuk usaha produktif, bukan kebutuhan konsumtif," ujar Sadewo dalam acara Closing Ceremony di Convention Center Hotel Java Heritage, Purwokerto, Rabu.

Ia berharap, para peserta tidak berhenti pada level individu tetapi turut menjadi trainer of training yang menyebarkan pengetahuan dan pengalaman kepada UMKM lain.

Harapannya, keberhasilan ini bisa berlipat ganda melalui efek domino peningkatan kapasitas usaha secara menyeluruh.

Sadewo menambahkan, pembangunan jalan tol yang tengah berlangsung di wilayah Banyumas juga diharapkan menjadi motor penggerak pertumbuhan UMKM.

Aksesibilitas dan konektivitas yang lebih baik diyakini akan memperluas pasar bagi pelaku usaha lokal.

Sementara itu, Direktur Pengembangan Ekspor Produk Manufaktur Kementerian Perdagangan, Deden Muhammad Fajar Shiddiq menyampaikan apresiasinya atas kualitas produk-produk unggulan Banyumas seperti gula kelapa, minyak atsiri, batok kelapa, dan daun ketapang, yang mulai dikenal di pasar ekspor.

Namun, ia menekankan tantangan utama dalam ekspor bukan hanya soal pengiriman barang ke luar negeri melainkan menemukan mitra pembeli yang dapat dipercaya.

"Program ini terbuka bagi seluruh UMKM dan eksportir yang ingin mendaftar, dengan seleksi ketat melalui 21 pembina UMKM."

"Hanya UMKM dengan potensi, kualitas produk yang baik, dan kontinuitas produksi yang dapat mengikuti program ini," jelas Deden.

Baca juga: BUMDes Kediri Banyumas Bangkit, Dapat Bantuan 5.000 Benih Ikan Nila dari Biro Umum Setda Jateng

Melalui program Bisnis Matching yang diluncurkan Kemendag, pelaku UMKM dipertemukan secara daring dengan calon pembeli dari 33 negara tujuan ekspor. 

Program ini telah mencatatkan transaksi senilai 90 juta USD dari Januari hingga Agustus 2025.

Kepala Sekolah Ekspor, Handito Joewono menyampaikan apresiasi atas dedikasi peserta yang telah mengikuti pelatihan daring dan enam kali pertemuan tatap muka selama program berlangsung. 

Ia berharap, semangat ini berlanjut dalam skala lebih besar.

"Ini menunjukkan bahwa produk Indonesia sangat dihargai di luar negeri," katanya.  

Ia juga membagikan pengalamannya membawa produk asal Banyumas ke Timor Leste dan Papua Nugini, seperti bulu mata dan produk ecoprint yang mendapat sambutan positif.

Handito juga menargetkan agar UMKM Banyumas dapat tampil dalam Trade Expo Indonesia, sebagai langkah nyata memperkenalkan produk lokal ke panggung global.

Acara ditutup dengan harapan besar agar Banyumas Naik Kelas terus berlanjut dan menjadi model pemberdayaan UMKM yang efektif, tidak hanya di tingkat lokal, tetapi juga sebagai bagian dari ekosistem ekspor nasional yang berkelanjutan. (*)

Sumber: Tribun Banyumas
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved