Berita Haji

Nekat Haji Ilegal, WNI Tewas Dehidrasi di Gurun Jumum Dekat Mekkah

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ILUSTRASI: Seorang WNI meninggal akibat dehidrasi saat mencoba haji ilegal via gurun Jumum. Dua rekannya selamat. KJRI ingatkan bahaya jalur gelap.

TRIBUNBANYUMAS.COM, JEDDAH - Upaya nekat sejumlah Warga Negara Indonesia (WNI) untuk menunaikan ibadah haji tanpa melalui jalur resmi berujung tragis.

Tiga orang WNI ditemukan oleh aparat keamanan Arab Saudi di sebuah area gurun.

Lokasinya berada di wilayah Jumum, dekat Mekkah.

Baca juga: 59 Calon Haji 2025 Embarkasi Solo Batal ke Tanah Suci, Jatah Kursi Diserahkan ke Jemaah Cadangan

Peristiwa ini terjadi pada Selasa (27/5/2025) lalu.

Satu di antara mereka, berinisial SM, ditemukan dalam kondisi telah meninggal dunia.

Diduga kuat SM meninggal dunia akibat dehidrasi hebat.

Kabar duka ini dikonfirmasi oleh Konsul Jenderal RI di Jeddah, Yusron B. Ambary.

Konfirmasi disampaikan dalam keterangannya yang diterima pada Minggu (1/6/2025).

"Satu WNI atas nama SM ditemukan telah meninggal dunia," ujar Yusron. "

Sementara dua WNI lainnya atas nama J dan S, berhasil diselamatkan oleh aparat keamanan Arab Saudi," lanjutnya.

Menurut penjelasan Konjen Yusron, almarhum SM bersama dengan sepuluh WNI lainnya sebelumnya telah terjaring razia.

Razia dilakukan oleh aparat keamanan Arab Saudi.

Mereka kedapatan berupaya melaksanakan ibadah haji menggunakan visa non-haji.

Kemudian mereka diusir dari Mekkah menuju Kota Jeddah.

Namun, SM tidak menyerah.

Diketahui SM masuk ke Arab Saudi menggunakan visa ziarah multiple.

Bersama dua rekannya, J dan S, ia kembali mencoba peruntungan.

Mereka mencoba memasuki Kota Suci Mekkah secara ilegal.

Ketiganya memilih jalur berbahaya.

Mereka menggunakan jasa taksi gelap yang melewati area gurun pasir.

Nahas, di tengah perjalanan, upaya mereka terendus oleh pihak berwajib.

"Dalam upayanya mencoba masuk kota Makkah secara ilegal tersebut, ketiga WNI tiba-tiba dipaksa untuk turun di tengah gurun oleh supir taksi," papar Yusron.

"Sopir taksi tersebut takut tertangkap patroli aparat keamanan Arab Saudi," imbuhnya.

Ditinggalkan di tengah terik gurun tanpa perbekalan yang memadai, ketiganya akhirnya terlacak.

Mereka terlacak oleh patroli pesawat drone milik aparat keamanan Arab Saudi.

Saat ditemukan, SM sudah tidak bernyawa.

Diduga penyebabnya adalah dehidrasi ekstrem.

Sementara itu, J dan S yang masih hidup segera dilarikan ke rumah sakit.

Mereka mendapatkan perawatan medis.

Setelah kondisi mereka membaik, keduanya kembali diusir ke Kota Jeddah.

Saat ini, jenazah SM berada di salah satu rumah sakit di Mekkah.

Jenazah akan menjalani proses visum sebelum dimakamkan.

KJRI Jeddah terus melakukan penanganan lebih lanjut terkait jenazah almarhum.

KJRI Jeddah juga telah menjalin koordinasi dengan pihak keluarga SM.

Keluarga SM berasal dari Madura, Jawa Timur.

Menyikapi insiden memilukan ini, KJRI Jeddah kembali mengeluarkan imbauan tegas.

Imbauan ditujukan kepada seluruh WNI agar tidak sekali-kali terlibat dalam praktik haji non-prosedural.

Kepatuhan terhadap peraturan dan ketentuan yang berlaku di Arab Saudi menjadi kunci.

Kunci tersebut adalah keselamatan dan kelancaran dalam beribadah.

"Marilah kita bijak dalam menyikapi perintah Allah untuk berhaji," pungkas Konjen Yusron.

"Jangan sampai uang hilang haji melayang," imbuhnya.

Ia juga mengingatkan agar niat suci beribadah tidak ditempuh dengan cara-cara yang membahayakan diri dan melanggar hukum.

(*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "3 WNI Ditemukan di Gurun Saat Hendak Masuk Mekkah, Satu di Antaranya Meninggal"

Berita Terkini