Berita Jateng

Buntut Kebakaran Bus Trans Semarang, DPRD Minta Operator Disanksi dan Seluruh Koridor Dievaluasi

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kondisi armada koridor 8 pasca terbakar, di Jalan Manyaran - Gunungpati, Rabu (13/11/2024).

TRIBUNBANYUMAS.COM, SEMARANG - DPRD Kota Semarang meminta BLU Trans Semarang melakukan evaluasi seluruh koridor. Hal ini buntut kejadian kebakaran armada Trans Semarang di koridor 8 pada Rabu (13/11/2024) lalu. 


Anggota DPRD Kota Semarang, Gumilang Febriansyah mengatakan, evaluasi tidak cukup hanya koridor 8 yang tertimpa musibah kebakaran. Evaluasi harus dilakukan secara menyeluruh untuk semua koridor demi mencegah kejadian serupa. 


Sementara, operator yang bersangkutan dengan kejadian kebakaran perlu diberi sanksi. Hal itu sebagai peringatan agar benar-benar menyiapkan pelayanan secara maksimal.  


"Perlu ada sanksi. Saya kira perjanjian dengan pihak ketiga dan pemkot, ada sanksi. Kalau misal terjadi apa-apa ada sanksi," jelas Febri, sapaannya, Kamis (14/11/2024). 

Baca juga: Jelang Kontra Indonesia, Pelatih Timnas Jepang Waspadai Permainan Bertahan dan Serangan Balik Garuda


Lebih lanjut, Febri menyoroti, peremajaan armada juga diperlukan untuk bus yang sudah tua. Komisi C DPRD Kota Semarang pada periode lalu sudah mengingatkan hal itu kepada BLU. 


"Kami sempat lihat lokasi pool, lihat mobil. Kami sering mengingatkan untuk peremajaan khususnya BRT yang tidak layak jalan," ucapnya. 


Kejadian kebakaran ini, sambung dia, menjadi evaluasi untuk segera melakukan peremajaan terhadap bus yang sudah tidak layak. Jika bisa beralih kendaraan listrik, menurutnya, akan lebih baik karena mengurangi polusi di Kota Semarang. 


"Ada beberapa yang sudah tua. Kami waktu itu pernah di daerah Genuk, kami sudah mengatakan yang nggak layak jangan dipakai. Yang jalan harus benar-benar sehat dan layak bisa jalan," tandasnya. 


Tak hanya armadanya, Febri juga menyoroti kondisi pool Trans Semarang. Kondisi pool juga harus layak. Saat ini, masih ada pool Trans Semarang yang dinilai belum layak. 

Baca juga: Alasan Mendikdasmen Ingin Matematika Diajarkan sejak TK, Latih Motorik untuk Mencapai Logika


"Bukan hanya sekedar kaya garasi biasa, nggak ada tutup, nggak ada pagar, beberapa kita kasih catatan ke teman-teman pihak ketiga," tambahnya. 


Febri menambahkan, pemecahan atau rerouting rute juga sebenarnya sudah dilakukan kajian. Hal itu untuk memangkas rute yang dinilai terlalu panjang. Namun, pihaknya belum menerima hasil kajian mengingat belum ada rapat kembali dengan dinas terkait. (eyf)

Berita Terkini