TRIBUNBANYUMAS.COM, PEMALANG- Pembongkaran makam keramat di Desa Rowosari Kabupaten Pemalang menghebohkan jagat media sosial.
Video pembongkaran makam diduga palsu ini pun beredar luas di media sosial.
Makam yang berdiri megah di tengah Tempat Pemakaman Umum (TPU) Desa Rowosari, Kecamatan Ulujami, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah dikepung banyak orang.
Warga ramai-ramai mendatangi tempat yang disebut makam Habib Amir bin Yahya itu dikawal aparat keamanan.
Mereka lantas membongkar makam yang sudah didirikan secara permanen nan megah tersebut.
Baca juga: Gunung Telomoyo Semarang Terbakar, Api Ditemukan di Tiga Titik Berbeda
Pembongkaran tidak menggunakan alat berat, melainkan dilakukan secara manual.
Tidak terlihat ada aksi perlawanan dari pihak yang membangun atau yang mengklaim memiliki makam tersebut.
Warga tidak asal membongkar. Mereka punya dasar. Sebelumnya, dari berita acara tertulis yang beredar, warga sudah bermusyawarah dengan pihak yang bertanggung jawab atas pendirian makam itu.
Pertemuan itu menghasilkan kesepakatan, pihak pembangun diminta untuk membongkar sendiri makam itu dengan batas waktu tanggal 15 September.
Jika tidak dilaksanakan sampai tenggat waktu yang ditentukan, maka warga terpaksa akan membongkar makam tersebut.
Tampak dalam video warga gotong royong membongkar makam yang sebelumnya disebut keramat itu.
Baca juga: KH Imaduddin Sebut Perdebatan Nasab Telah Selesai, Habib Bukan Keturunan Rasulullah
Mereka tak segan menghancurkan makam yang disebut tempat bersemayam aulia itu. Kuburan utama berikut batu nisan ikut jadi sasaran penghancuran.
Kubah bangunan cungkup makam yang dibangun megah pun turut dihancurkan dengan cara ditarik dan dijatuhkan.
Isu makam palsu mencuat seiring dengan ramainya polemik nasab baalwi atau habib di media sosial.
Polemik bermula dari lahirnya tesis ilmiah karya ulama asal Banten KH Imaduddin Utsman yang membawa bukti bahwa habaib bukan keturunan Rasulullah.
Tesisnya ternyata diterima banyak umat muslim di Indonesia, meski sebagian lain menentangnya.
Hingga muncul gerakan atau organisasi yang ingin mengawal tesisnya. Di antaranya Perjuangan Walisongo Indonesia (PWI) Laskar Sabilillah yang dikomandoi Dr. KH. Muhammad Abbas ulama asal Cirebon.
Di antara fokus organisasi itu belakangan adalah membongkar makam-makam palsu di seantero negeri, khususnya yang berlabel habib namun terbukti palsu.
Dalam video yang beredar, salah satu peserta pembongkaran yang mengaku dari PWI Laskar Sabilillah menyebut pihaknya tidak ingin generasi mendatang tercerabut dari leluhurnya karena sejarah yang dibelokkan.