TRIBUNBANYUMAS.COM, PEKALONGAN - KH Abdul Ghoffar Rozin atau yang akrab disapa Gus Rozin terpilih sebagai Ketua Tanfidziyah PWNU Jawa Tengah (Jateng) periode 2024-2029.
Gus Rozin mendampingi Rais Syuriah PWNU Jateng KH Ubaidullah Shodaqoh.
Keputusan tersebut berdasarkan hasil Konferensi Wilayah (Konferwil) ke-XVI PWNU Jateng di Gedung Aswaja, Pekalongan pada 5-6 Maret 2024.
Baca juga: Jelang Konferwil, Gus Rozin Bertemu dengan NU Banyumas, KH Imam Hidayat Titip Persoalan Kesehatan
Profil Gus Rozin
Gus Rozin merupakan putra dari kiai kharismatik asal Pati, KH Sahal Mahfudh.
Sahal Mahfudh merupakan tokoh puncak di dua organisasi besar, yaitu NU dan MUI.
Ibunya, Hj Nafisah Sahal adalah aktivis Muslimat NU Pati, Muslimat NU Jawa Tengah, dan pernah menjadi Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI.
Baca juga: Pengurus NU Cilacap Antusias Berdiskusi dengan Gus Rozin: Beliau Tahu Kebutuhan NU
Lahir pada 31 Juli 1976, Gus Rozin menghabiskan masa kecilnya di Kajen Margoyoso Pati.
Beliau belajar ilmu secara langsung dengan KH MA Sahal Mahfudh, KH Abdullah Zain Salam, KH. Ahmad Nafi’ Abdillah, dan ulama-ulama besar lainnya di Kajen.
Ia menyelesaikan studi di Perguruan Islam Mathali'ul Falah (PIM) Kajen.
Setelah menyelesaikan studi di PIM, Gus Rozin melanjutkan studi di Pondok Pesantren Fathul Ulum Kwagean Kediri, asuhan KH Abdul Hanan.
Setelah belajar 3.5 tahun di Kwagean Kediri, Gus Rozin meneruskan studi di Jakarta.
Di tengah berbagai kesibukan, beliau berhasil menyelesaikan studinya di Sekolah Tinggi Agama Islam Al Aqidah Jakarta.
Beliau pernah studi di Paramadina yang diinisiasi Prof Dr Nurcholis Majid dan Sekolah Tinggi Filsafat (STF) Driyarkara.
Setelah menyelesaikan Studi di Jakarta, Gus Rozin melanjutkan studi di Monash University Australia, mengambil jurusan manajemen pendidikan.
Ia menyelesaikan studinya di Australia dengan Gelar MEd (Master of Education).
Kemampuan bahasa inggris yang sudah ditempa di Pare Dan dimatangkan di Jakarta, membuat Gus Rozin mampu bercakap-cakap dalam bahasa Inggris dengan fasih.
Bahasa Inggris, baik lisan maupun tulisan terasah dengan baik.
Saat menempuh pendidikan di Australia ini, Gus Rozin memutuskan menikah dengan Neng Tutik Nurul Janah, dari Pondok Pesantren Lirboyo Kediri.
Dari pernikahan ini keduanya dikaruniai tiga orang putri.
Karier di NU
Kiprah organisasi Gus Rozin dimulai dengan aktif menjadi pengurus HSM (OSIS-nya PIM Kajen) dan presidium Pondok Pesantren Maslakul Huda dan aktif terlibat dalam pengembangan Marching Band PIM.
Adapun karirnya di NU dimulai dari tahun 1998 menjadi PP (Pengurus Pusat) IPNU.
Tahun 2000 menjadi Pengurus Pusat GP Ansor.
Tahun 2010 menjadi Wakil Ketua Pengurus Pusat LP Ma’arif NU.
Pada tahun 2013, Gus Razin mendapat amanah menjadi Ketua Rabithah Ma'ahid Islamiyah NU Jawa Tengah.
Beliau kemudian ditunjuk menjadi Ketua RMI PBNU hasil Muktamar Jombang tahun 2015.
Selama memimpin RMI-NU Jateng, banyak sekali terobosan yang dilakukan.
Salah satunya adalah konsolidasi organisasi pesantren, menggerakkan kemandirian ekonomi dan kebersihan pesantren, dan berkolaborasi dengan pemerintah.
Selama memimpin RMI PBNU sampai sekarang, banyak sekali gebrakan Gus Razin.
Liga Santri, Gerakan Ayo Mondok, Kemandirian Pesantren, dan lain-lain menjadi icon RMI yang manfaatnya benar-benar dirasakan pesantren dan warga NU.
Sekarang Gus Rozin didapuk menjadi salah satu Katib Suriyah PBNU dan Mustasyar PCNU Kabupaten Pati bersama tokoh-tokoh yang lain.
Karir Gus Razin lainnya adalah beliau dipercaya sebagai Staf Khusus Presiden Bidang keagamaan tahun 2018 dan anggota Dewan Ketahanan Pangan tahun 2017.
Beliau membantu Presiden dalam menata bidang keagamaan di Indonesia.
Salah satunya tentang eksistensi Pesantren.
Relasi luas dengan tokoh agama dan profesionalitas manajemen menjadi alasan logis Presiden memilih Gus Razin sebagai Staf Khusus yang terbukti efektif. (*)