Berita Banjarnegara

Embun Es Muncul Lagi di Dieng Banjarnegara, Kali Ini Dianggap Langka. Ini Alasannya

Editor: rika irawati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi embun es. Embun es kembali muncul di dataran tinggi Dieng, Rabu (13/12/2023) pagi. Fenomena ini dianggap jarang terjadi karena terjadi di bulan Desember atau saat memasuki musim penghujan. Biasanya, embun es terjadi pada musim kemarau.

TRIBUNBANYUMAS.COM, BANJARNEGARA - Embun es kembali menyapa dataran tinggi Dieng, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, Rabu (13/12/2023).

Suhu yang mencapai 0,7 derajat Celsius menjadi pemicu.

Namun, fenomena kali ini dianggap jarang karena terjadi pada bulan Desember atau telah memasuki musim hujan.

Biasanya, embun es muncul pada musim kemarau.

"Iya (memang jarang terjadi di bulan Desember)," kata Kepala Unit Pengelola Teknis (UPT) Wisata Dieng Sri Utami melalui pesan singkat, Rabu.

Baca juga: Ribuan Pelari Selesaikan Finish di Etawalin Dieng Run Lari Atas Awan 2023

Menurut Uut, sapaannya, dalam dua hari terakhir, suhu udara pada malam hari di Dieng mulai turun.

Sementara, cuaca pada siang hari, cerah bahkan cukup terik.

"Kemarin, suhunya (pada malam hari) sudah turun tetapi belum muncul embun es," ungkap Uut.

Pagi ini, dari pemantauannya, suhu udara mencapai 0,7 derajat celsius.

Suhu yang sangat dingin inilah yang memicu munculnya embun es atau disebut warga lokal embun upas.

"Embun es muncul di area candi," ujar Uut.

Tahun ini, embun es muncul beberapa kali di Dieng.

Kemunculan terbanyak terjadi pada bulan Agustus lalu.

Biasa Muncul Juni-September

BMKG menyebutkan, kemunculan embun es di Dieng, Banjarnegara, Jawa Tengah, merupakan fenomena yang biasa.

Kepala Stasiun Meteorologi Ahmad Yani Semarang Yoga Sambodo mengatakan, fenomena ini umumnya terjadi pada musim kemarau antara bulan Juni sampai September.

"Terkadang, fenomena ini juga terjadi pada bulan Mei namun mulai intens dan sering diamati mulai bulan Juni dan puncaknya di bulan Agustus," kata Yoga, dikutip dari siaran pers, Rabu (13/12/2023).

Baca juga: Sopir Tewas Terseret Banjir Saat Ambil Pasir di Sungai Pekacangan Banjarnegara

Namun, untuk bulan Desember ini, kata Yoga, bisa terjadi dikarenakan faktor pengaruh El Nino Moderat sehingga menyebabkan kondisi di musim hujan tahun ini menjadi sedikit lebih kering.

"Sehingga, potensi embun upas atau embun es akan terjadi jika kondisi awan cerah dan penurunan temperatur di wilayah tersebut," jelas Yoga.

Yoga menambahkan, dilihat dari dinamika atmosfer saat ini, El Nino dalam fase moderate sehingga tidak signifikan dalam memengaruhi peningkatan pola konvektivitas di wilayah Indonesia.

Selain itu, juga terpantau adanya pertemuan angin di utara Laut Jawa mengurangi curah hujan dalam tiga hari terakhir di wilayah Jawa Tengah, di mana arah angin dari selatan menuju ke wilayah tersebut.

"Pancaran radiasi gelombang panjang dari bumi ini diiringi dengan penurunan suhu yang signifikan pada malam hari, dan mencapai puncaknya pada saat sebelum matahari terbit," ujar Yoga.

Kelembapan udara juga cukup tinggi di wilayah pegunungan dan dataran tinggi.

Kelembapan udara yang tinggi merupakan indikasi bahwa udara di wilayah tersebut memiliki kadar air yang tinggi.

"Penurunan suhu yang terjadi secara kontinu sejak malam hingga dini hari menyebabkan embun yang semula terbentuk dan menyelimuti beberapa benda kemudian membeku," kata Yoga. (Kompas.com/Fadlan Mukthar Zain)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Tak Biasanya, Embun Es di Dieng Muncul Bulan Desember".

Baca juga: Kunjungi Petani di Pekalongan, Presiden Jokowi Minta Segera Tanam Padi agar Maret Bisa Panen

Baca juga: Diserang Isu HAM di Debat Perdana Capres, Prabowo Tunjukkan Dukungan Tahanan Politik Sekarang

Berita Terkini