TRIBUNBANYUMAS.COM, BANJARNEGARA- Meski sudah sepekan sejak penangkapan dukun pengganda uang, Mbah Slamet alias Tohari, tempat kejadian pembunuhan para korban dukun itu di Kecamatan Wanayasa Banjarnegara masih ramai didatangi orang.
Desa Balun, Kecamatan Wanayasa yang mulanya sepi, mendadak ramai usai pengungkapan kasus itu.
Setiap hari, warga berduyun-duyun ke TKP untuk menyaksikan jejak pembunuhan berantai yang dilakukan sangat dukun.
Bahkan, jalan provinsi hingga jalan desa menuju TKP sempat macet saat proses evakuasi para korban berlangsung, beberapa waktu lalu.
Anehnya, meski sudah tidak ada aktivitas pembongkaran makam atau olah TKP, tempat itu masih ramai dikunjungi orang.
Seperti terlihat di sebuah video yang beredar di media sosial. Tampak banyak motor terparkir di sepanjang pinggir jalan raya. Serta beberapa mobil yang juga terparkir di tepi jalan.
Dua mobil pick up dengan penumpang penuh berhenti di dekat gang kecil menuju TKP. Para penumpang yang rata-rata perempuan atau emak-emak bersemangat turun dari mobil.
Mereka menyegerakan langkah menuju areal kebun yang menjadi tempat pembunuhan dukun pengganda uang.
Rombongan itu seperti sengaja jauh-jauh ke Desa Balun untuk menyaksikan jejak kejadian yang menjadi sorotan nasional itu.
Mereka terlihat antusias sesampai di lokasi. Saking ramainya daerah itu, perekam peristiwa itu bahkan sampai mempunyai ide untuk berjalan kopi dan gorengan, atau jasa parkir karena dirasa menjanjikan dengan situasi saat ini.
"Yang datang masih berbondong-bondong. Saking antusias dan penasarannya. Padahal udah seminggu. Jualan kopi ini, gorengan, parkir 2000 laris, " kata perekam video
Warga Kecamatan Wanayasa, Sabar membenarkan suasana TKP sampai saat ini masih sering didatangi warga dari luar desa.
Ia mengatakan, tiap hari ada saja warga dari luar desa yang datang ke TKP.
Sebagian dari mereka bahkan datang dari jauh.
"Seperti tempat wisata, " katanya