TRIBUNBANYUMAS.COM, SEMARANG - Ancaman stagflasi dan resesi yang menghantui dunia, tahun 2023, diperkirakan tak memberikan dampak terlalu jauh terhadap Indonesia.
Bahkan, bisa jadi, Indonesia terbebas dari resesi ekonomi, tahun depan.
Ekonom dari Universitas Diponegoro (Undip) Semarang Nugroho SBM menyatakan, hal itu bukan tanpa alasan.
Baca juga: Cegah Inflasi Gara-gara Cabai, Bupati Purbalingga Bakal Gerakkan Warga Tanam Cengis di Pekarangan
Baca juga: Kenaikan Harga Bensin dan Solar Picu Inflasi di Purwokerto dan Cilacap, Ini Catatan BI
Merujuk pada Asian Development Bank (ADB), Indonesia diprediksi akan menerima dampak yang ringan, bahkan bebas dari resesi ekonomi 2023.
"ADB meramalkan Vietnam, Filipina, Kamboja, dan Indonesia, akan menerima dampak yang ringan, bahkan bebas dari resesi ekonomi 2023."
"Di 2023, Indonesia masih tumbuh lima persen," jelas Nugroho, Kamis (27/10/2022).
Nugroho menerangkan, ada beberapa poin yang mendorong pertumbuhan ekonomi di Indonesia.
Pertama, kebijakan Indonesia sudah tepat dalam menghadapi Covid-19 sehingga ekonomi perlahan pulih dan siap menghadapi resesi ekonomi 2023.
Hal ini ditandai pulihnya konsumsi masyarakat.
Baca juga: Bertemu Gubernur Ganjar, Dubes RI di Korea Selatan Bertekad Kembangkan Potensi UMKM Jateng
Baca juga: Gubernur Ganjar: Di Tengah Situasi Ekonomi yang Sulit, Investasi Masih Masuk di Jawa Tengah
Kedua, kebijakan fiskal dan moneter yang tepat dan responsif dalam menghadapi berbagai masalah.
Ketiga, sebagian besar tumpuan ekonomi pada UMKM yang pasarnya adalah domestik.
"Dan itu tidak begitu terguncang dengan kondisi global," sebutnya.
Sementara itu, di tengah tingginya inflasi di Indonesia, telah ada antisipasi dengan kenaikan bunga acuan BI.
"Kalau semua pesimistis maka kondisi akan jauh lebih buruk. Inflasi yang tinggi sudah diantisipasi dengan kenaikan bunga acuan BI hingga mencapai sekarang ini 4,75 persen," imbuhnya. (*)
Baca juga: Banjir di Patimuan Surut, Lalu Lintas Cilacap-Pangandaran Kembali Normal
Baca juga: Pergerakan Tanah di Karangreja Purbalingga Masih Terjadi, Setiap 10 Menit Tanah Turun 1 Sentimeter
Baca juga: Pemkab Cilacap Kebut Huntara bagi 24 KK Korban Tanah Gerak di Karanggintung, Siap Huni Akhir Tahun
Baca juga: Pencari Rumput Hanyut saat Seberangi Sungai Pekacangan Purbalingga, Tim SAR Gabungan Sisir Lokasi