"Jadi Anda jangan terlalu berharap berlebihan pada pemerintah. Maka kalau kemudian Anda berharap berlebihan bantuan dari pemerintah menyasar Anda semuanya, itu nanti Anda kecewa."
TRIBUNBANYUMAS.COM, JAKARTA - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, mengatakan bantuan dari pemerintah tak akan pernah bisa mencukupi semuanya.
Karena it, diterapkanlah skala prioritas penerima bantuan. Pun terhadap bantuan untuk warga terdampak corona.
Karena itu, ia meminta masyarakat tak berharap berlebihan pada pemerintah, dalam hal pemberian bantuan penanganan pandemi Covid-19.
"Saya itu sampaikan kepada masyarakat kok, bantuan pemerintah itu nanti tidak akan cukup. Itu saya pastikan."
"Jadi Anda jangan terlalu berharap berlebihan pada pemerintah," kata Ganjar dalam sebuah diskusi yang digelar secara daring, Rabu (20/5/2020).
"Maka kalau kemudian Anda berharap berlebihan bantuan dari pemerintah menyasar Anda semuanya, itu nanti Anda kecewa," lanjutnya.
• Cuti Bersama Bisa Digeser Lagi dari Desember ke Juli, Muhajir: Bertepatan dengan Idul Adha
• Cara Mudah Cek Kepesertaan Bansos Covid-19 Melalui Aplikasi, Simak Petunjuk Berikut Ini
• KABAR BAIK! Warga Jateng Perantauan di Jabodetabek Segera Terima Bantuan, Ganjar: Sedang Proses
• Tukang Becak Berdarah-darah Dianiaya Anggota Ormas di Cilacap, Pelaku Kesal Lihat Korban Tak Puasa
Supaya tak sepenuhnya bergantung pada pemerintah, Ganjar telah menginisasi gerakan "Jogo Tonggo".
Gerakan ini dibentuk dalam rangka membangun kekuatan komunitas yang ada di lingkungan kecil, untuk bersama-sama menanggulangi pandemi Covid-19.
Ganjar mengatakan, dirinya berupaya membentuk komunikasi bottom-up melalui gerakan ini.
"Start it from the end. End-nya itu apa, sudah ada gotong royong, lembaga musyawarah masyarakat adat."
"Kemudian ada ibu-ibu PKK, dasawisma, ulama, tokoh agama, tokoh masyarakat, pendamping desa, karang taruna, TNI, Polri, ada semua di situ," ucap Ganjar.
Ganjar mencontohkan, dengan konsep Jogo Tonggo ini, ada desa di Jawa Tengah yang telah membangun "lumbung pangan" untuk menjakin terpenuhinya kebutuhan masyarakat desa tersebut.
Di desa itu, bantuan yang diterima dari pemerintah dikumpulkan terlebih dahulu ke lumbung pangan, untuk kemudian dibagikan secara merata ke para warga.
Jika terjadi kekurangan, para donatur lokal Jogo Tonggo bakal memberikan bantuan tambahan.
Hal ini, kata Ganjar, efektif untuk menggerakkan seluruh masyarakat menangani pandemi.
"Sehingga yang kurang nggak usah nangis, Anda nggak usah marah-marah, Anda minta di sini," katanya.