TRIBUNBANYUMAS.COM,TEMANGGUNG - Suasana pemilihan kepala desa (Pilkades) di Desa Campurejo, Kecamatan Tretep, Kabupaten Temanggung, Kamis (9/2/2020), berlangsung sejuk dan damai.
Tak ada kesan rivalitas di antara dua calon kepala desa yang sedang bertarung. Alih-alih berlangsung tegang, Pilkades di desa penghasil temabakau itu justru hangat, layaknya suasana pesta keluarga besar.
Wajar saja, dua orang calon kepala desa yang terletak di ketinggian 1.200 meter di atas permukaan laut (mdpl) itu, merupakan pasangan suami - istri. Ya, mereka adalah calon petahana, Agus Setyawan, melawan si penantang: Panca Dewi, yang tak lain merupakan istrinya.
• Satu Keluarga Dibantai Secara Keji di Banyumas, Terbongkar 5 Tahun Kemudian, Ini Pengakuan Pelaku
Tak ayal, pesta demokrasi di tingkat desa itu justru berlangsung seperti resepsi pernikahan bagi keduanya. Rumah pasangan calon kepala desa tersebut berjarak sekitar 100 meter dari balai desa setempat, lokasi di mana Pilkades dilangsungkan.
Sepanjang jalan dari rumah menuju balai desa dipasang tenda. Di sisi kanan jalan bertenda, terdapat aneka menu makanan yang disediakan bagi siapa saja yang hadir di sana.
Tak hanya itu, pesta demokrasi di desa yang berjarak sekitar 32 kilometer dari pusat kota Temanggung itu juga dimeriahkan dengan hiburan berbagai macam atraksi kesenian. Ada organ tunggal, tari topeng ireng, jaran kepang, rebana, dan lainnya.
Di sisi panggung lainnya, berjajar berbagai doorprize menarik, disediakan bagi pemilih yang beruntung.
"Hadiah utama ada satu unit sepeda motor, kemudian ada hadiah menarik lain. di antaranya lima unit televisi LED, tiga ekor kambing dan 40-an hadiah hiburan untuk masyarakat," kata Ketua Pilkades Campurejo Sujoko.
• Siap Mainkan Ucap Komisioner KPU Saat Mendapat Order Penetapan DPR
Dituturkan, untuk menambah kesan 'guyub-rukun' dua calon kepala desa yang bertarung ditempatkan berdampingan di balai desa, dengan mengusung dekorasi ala zaman dulu alias jadul.
Pakaian yang dikenakan pun busana Jawa ala pedesaan. Bahkan, Agus juga tak sungkan mengisap roko tingwe utawa nglinting dewe (lintingan sendiri).
"Selain itu, terdapat dekorasi berupa suasana dapur dengan luweng, terus kayu bakar, jagung digantung dan dandang (tempat menanak). Di dapur ini pula ada ayam jago yang dikurung," beber Sujoko.
Menyinggung soal daftar pemilih tetap (DPT) dalam Pilkades Campurejo, terdapat 3.973 pemilih. Mereka terbagi dalam tiga wilayah pemilihan. "Untuk anggaran, pesta rakyat ini menelan dana Rp84 juta. Itu dari ADD (alokasi dana desa) 2019, DD (dana desa) dan Bankeu (bantuan keuangan) dari Temanggung. Bantuan semuanya," terang dia.
• Reynhard Sinaga Mengaku Pernah Bekerja di MU. Ini Respon Klub Berjuluk The Red Devils
Dituturknan, ini kali ketiga Agus Setyawan maju sebagai calon kepala desa. Dalam dua pemilihan sebelumnuya, Agus hanya melawan kotak kosong. Namun, karena mengacu aturan terbaru, dalam Pilkades minimal harus ada dua calon.
"Mas Agus selama ini bisa menumbuhkembangkan solidaritas di masyarakat. Sehingga mungkin tidak ada yang berani maju melawan, sehingga istrinya maju sebagai calon. Suasana Pilkades ini jadi meriah sekali, orang datang sebelum mencoblos harus makan dulu. Mungkin mereka yang datang tidak kepikiran nyoblosnya, tapi kepikiran dapat doorprizenya," ucap dia.
Sementara itu, calon kepala desa petahana dengan nomor urut satu, Agus Setyawan, mengatakan ini merupakan pesta rakyat. Menurutnya, ini merupakan pesta demokrasi yang sesungguhnya.
"Karena ini suasananya semua orang bergembira. Tidak dinamakan pesta kalau orang yang datang justru tegang, tidak bergembira. Kita semua di sini ingin memberikan yang terbaik untuk rakyat Campurejo," ujarnya.
• The Museum of Hangovers di Kroasia, Koleksi Benda-benda dan Cerita Lucu Orang saat Mabuk
Sementara, perihal hadiah utama berupa sepeda motor, menurutnya, sekadar untuk memeriahkan pesta rakyat. Sehingga, masyarakat yang datang mencoblos tidak langsung pulang, melainkan deg-degan menunnggu pengundian doorprize tersebut.
“Pengundian dilakukan secara fair dengan alat putar seperti apa yang dilakukan bank-bank itu,” ujarnya.
Dipilihnya dekorasi ala kampung dalam pelaksanaan Pilkades di Campurejo, kata Agus, adalah untuk mengenang masa lalu. Ia menandaskan, apa yang diraih saat ini semuanya adalah hasil dari proses di masa lalu.
"Sekalian mengingatkan, jangan sekali-kali melupakan sejarah. Karena semuanya diraih melalui proses sejarah yang sangat panjang," pungkasnya.
Dalam perhelatan itu, Agus Setyawan memperoleh 3.153 suara sah. Sementara sang istri, memperoleh 331 suara sah. Sedangkan yang tidak sah tercata ada 19 suara. Total warga yang menggunakan hak suaranya 3.503 orang. (*)