Berita Cilacap
Benarkah Ada Terowongan Bawah Tanah dari Benteng Pendem Sampai ke Nusakambangan Cilacap
Benteng Pendem ini juga menyimpan banyak cerita mistis maupun mitos-mitos yang sering kali didengar
TRIBUNBANYUMAS.COM, CILACAP — Benteng Pendem merupakan salah satu peninggalan arsitektur militer kolonial Belanda yang terletak di pesisir Pantai Teluk Penyu Cilacap, Jawa Tengah.
Dibangun pada tahun 1862 sampai 1879, benteng ini memiliki fungsi sebagai tempat pertahanan sekaligus pengintaian strategis yang aman saat mereka mendarat di pantai Teluk Penyu.
Benteng Pendem memiliki luas sekitar 11 hektar. Namun, seiring berjalannya waktu, hanya sekitar 4 hektar yang dibuka untuk wisata edukasi dan umum.
Sementara itu, sisa lahannya kini dimanfaatkan oleh Pertamina sebagai bagian dari kawasan operasional mereka.
Adapun ruangan-ruangan yang dibangun di dalamnya. Salah satunya adalah bunker atau tempat beristirahatnya para tentara Belanda kala itu. Bunker di Benteng Pendem ini memiliki sekitar 14 kamar sebagai tempat beristirahat.
Berbagai ruangan juga masih tertata kokoh dengan perawatan yang intens dari pengelola setempat.
Seperti; klinik, penyimpanan senjata, ruang akomodasi, dan penjara. Semua ruangan itu masih ada sampai saat ini.
Mitos
Benteng Pendem ini kerap kali menjadi tempat edukasi sekolah, outbound, rekreasi keluarga, sampai dengan pre-wedding photoshoot. Banyak sekali pengunjung yang datang ketika musim liburan tiba, tak jarang dari mereka juga banyak yang membuat rekaman pribadi untuk menelusuri sudut-sudut Benteng Pendem.
Benteng Pendem ini juga menyimpan banyak cerita mistis maupun mitos-mitos yang sering kali didengar oleh masyarakat.
Baca juga: Kreativitas Mahasiswa STMIK Komputama Cilacap Bikin Penyemprot Hama Otomatis, Bagus untuk Durian
Selain menjadi warisan sejarah dan tempat edukasi, sering kali beberapa pengunjung datang hanya untuk berwisata mistis di malam hari. Salah satunya, acara Mister Tukul Jalan-Jalan.
“Ini sekedar informasi saja ya, kalau di sini sebenernya gak ada terowongan bawah tanah yang langsung menuju ke Nusakambangan, jadi saya katakan itu semuanya mitos saja,” Ujar Dendi pada Tribunbanyumas.com, Selasa (28/7/25).
Meski banyak sekali mitos-mitos yang beredar dari mulut ke mulut, tetapi daya tarik pengunjung untuk menelusuri jejak wisata malam di Benteng Pendem ini tidak surut.
Suasana yang tenang dan bangunan-bangunan yang masih khas akan zaman kolonial Belanda, menjadi bumbu tersendiri.
“Tapi liburan kali ini nggak seramai biasanya, mbak,” tambah Dendi, Selasa (28/7/25)
Mahasiswa Magang Tribun Banyumas — Inaya Fatul Ifa.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.