Piala Soeratin U15 Jawa Tengah

Kalah 8-0 dari Safin FA Pati, Bintang FC Rembang Nilai Wasit Tak Adil

Tim tuan rumah menyarangkan delapan gol tanpa balas. Skor akhir 8-0 untuk Safin FA Pati.

Penulis: Mazka Hauzan Naufal | Editor: Rustam Aji
istimewa
KONTROVERSI - Tim Bintang FC Rembang memprotes keputusan wasit dalam laga Babak 16 Besar Piala Soeratin U-15 Jawa Tengah antara Safin FA Pati dan Bintang FC Rembang di Gelora Soekarno, Mojoagung, Pati, Sabtu sore (2/8/2025). 

TRIBUNBANYUMAS.COM, PATI - Laga Babak 16 besar Piala Soeratin U-15 Jawa Tengah antara Safin FA Pati dan Bintang FC Rembang, berakhir dengan kemenangan tuan rumah 8-0.

Namun, laga itu dianggap penuh kontroversi. 

Pasalnya, saat menghadapi Safin Pati di Gelora Soekarno, Mojoagung, Pati, Sabtu (2/8/2025) sore itu, pelatih Bintang FC menginstruksikan pemainnya untuk tidak memberikan perlawanan.

Instruksi itu merupakan bentuk protes atas keputusan wasit yang menurut mereka memihak tuan rumah.

Walhasil, pemandangan tak ubahnya "sepak bola gajah" pun terjadi.

Tim tuan rumah menyarangkan delapan gol tanpa balas.

Sementara tim tamu dari Rembang tak memberikan perlawanan apa pun.

Skor akhir 8-0 untuk Safin FA Pati.

Bintang FC menilai wasit berlaku tidak adil.

Sebelum aksi protes dilakukan, Bintang FC bermain normal hingga tertinggal 1-0.

Suasana tak semestinya muncul setelah Safin Pati unggul 1-0 usai mencatat gol di awal babak kedua, tepatnya pada menit ke-42.

Setelah tertinggal 1 gol, tim pelatih Bintang FC menilai beberapa kali keputusan wasit merugikan.

Misalnya kartu kuning kedua berujung kartu merah yang diberikan wasit Soleh kepada pemain Bintang FC, Hanif. 

Menurut tim pelatih Bintang FC, ada tarikan pemain Safin FA kepada Hanif terlebih dulu. 

Baca juga: Sosok Inda Putri Manurung Jaksa Paksa Pakai Baju Tahanan ke Nikita Mirzani di Sidang

Puncak kekecewaan Bintang FC terjadi ketika pemain mereka, Risnu, dijatuhkan pemain Safin FA di dalam kotak penalti.

Mereka kecewa karena sang wasit hanya mengganjar pemain Safin FA dengan kartu kuning.

Setelah peristiwa itu, pada menit ke-63, tim Bintang FC melakukan walk-out, mereka keluar dari lapangan sebagai bentuk protes atas kinerja wasit. 

Tim pelatih Bintang FC sempat mengungkapkan kemarahan dan meminta wasit diganti.

Sekira lima menit berselang, Bintang FC mau melanjutkan pertandingan. Namun, hingga penghujung laga, pemain Bintang FC tak mau mengejar bola.

Mereka hanya berdiam diri di lapangan, tanpa perlawanan, sehingga anak-anak Safin FA dengan mudah mencetak 7 gol tambahan.  

Pertandingan pun berakhir dengan skor 8-0.

Perwakilan Tim Bintang FC, Rudi Sukma, menilai sebelumnya pertandingan berjalan baik. 

Namun, karena keputusan wasit yang menurutnya janggal dan merugikan, akhirnya pihaknya terpaksa melakukan aksi protes.

“Setelah berdiskusi, akhirnya kami kembali melanjutkan pertandingan. Namun sekadar menghabiskan waktu saja," kata dia.

Baca juga: Tradisi Larungan Sesaji, Pandiman Yakini Ada Sosok Penjaga Metafisik di Rawa Pening

Terkait rencana melayangkan gugatan ke Komisi Wasit, pihaknya mengaku akan berembuk dulu dengan tim.

Terpisah, pelatih Safin FA, Supriyanto "Puyol" mengatakan, menurutnya kepemimpinan wasit tidak ada hal yang terlalu menguntungkan timnya.

Bahkan, ada beberapa momen di mana pihaknya juga memprotes keputusan wasit.

"Contohnya saat pemain saya (Yuga Mustaqim) dilanggar di kotak penalti oleh kiper sampai cedera ligamen dan beberapa momen lainnya. Tapi ya saya memaklumi hal itu dan tidak perlu protes secara berlebihan yang sampai mencederai sikap sportif dan fair play. Karena saya mendidik anak-anak untuk bersikap respect, termasuk kepada wasit yang mungkin kita menganggap merugikan kita," kata Puyol via pesan singkat, Minggu (3/8/2025).

Menurut dia, karena bukan Tuhan, wajar jika wasit melakukan kekhilafan.

Dia justru menyayangkan sikap tim Bintang FC yang menurutnya kurang sportif.

"Kita ini, kan, melatih anak-anak usia dini, usia pembentukan karakter. Kalau usia dini sudah diajarkan dengan mogok main, kan, tidak bagus juga buat pemain menurut saya," tegas dia.

Pelatih senior, Hanafing Ibrahim, juga menyayangkan instruksi yang diberikan oleh pelatih atau manajemen tim Bintang FC Rembang pada laga babak 16 Besar Piala Soeratin U15 Jawa Tengah. 

Hanafing Ibrahim diketahui adalah pelatih sekaligus Coach Educator PSSI yang kini menjabat sebagai Direktur Teknik di Safin Pati Sports School Indonesia.

Baca juga: Anggota DPR RI Wahyudin Noor Aly Serap Aspirasi di Brebes, Kopdes Merah Putih Jadi Mitra Strategis

“Pertandingan sebenarnya berjalan menarik. Tim Safin Pati mendapatkan lawan yang kompetitif. Gol pertama yang tercipta di awal babak kedua juga sah dan tidak ada rekayasa. Kemudian muncul pandangan wasit dianggap membela tuan rumah, ini tentu tidak bagus dan bisa dilihat dari rekaman pertandingan yang ada,” kata Hanafing Ibrahim, Minggu (3/8/2025).

Sebagai Coach Educator di PSSI, pihaknya menyayangkan instruksi yang diberikan tim Bintang FC kepada pemainnya.

"Saat menarik keluar pemainnya beberapa menit, saya menilai itu wajar untuk shock therapy. Namun arahan selanjutnya tidak terpuji dan tidak mendidik,” tandas dia. (mzk)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved