Berita Jateng
Mahasiswa Udinus Berkesempatan Jadi Rektor Sehari, Ikut Rapat hingga Terima Kunjungan Tamu
Pulung Nurtantio Andono merespon positif salah satu gebrakan baru di kampus tersebut lewat program Sehari Jadi Rektor 2025.
Penulis: Franciskus Ariel Setiaputra | Editor: khoirul muzaki
TRIBUNBANYUMAS.COM, SEMARANG- Rektor Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) Semarang, Pulung Nurtantio Andono merespon positif salah satu gebrakan baru di kampus tersebut lewat program Sehari Jadi Rektor 2025.
Lewat program tersebut, Pulung mengungkapkan jika para mahasiswa yang terpilih akan mendapat kesempatan merasakan sensasi jadi seorang pejabat nomor satu di kampus. Lewat kegiatan itu, para mahasiswa juga mengemukakan pemikiran-pemikirannya sebagai seorang rektor Udinus.
“Rektor mahasiswa akan kami latih dengan praktik secara langsung. Kalau ada yang salah akan diajari, kalau baik akan disupport. Lewat kegiatan ini kami juga mendapat ide brilian dari beberapa mahasiswa, namun dua mahasiswa ini yang visi misinya sesuai dengan Udinus. Pengalaman seperti inilah yang tidak bisa didapatkan di tempat lain kecuali di Udinus,” ujarnya.
Adapun kedua mahasiswa ini l menjalankan agenda padat Rektor Udinus selama satu hari penuh, pada Selasa kemarin.
Keduanya bernama Rajwa Atsala Vindramekka dari Program Sarjana Kedokteran, dan mahasiswi Program Sarjana Teknik Informatika, Cherishta Joane Nungki.
Keduanya tidak hanya duduk manis saja, melainkan mengikuti kegiatan rapat hingga menerima kunjungan dari kampus lain.
Rektor mahasiswa juga berkeliling untuk memantau beberapa kegiatan matrikulasi dari mahasiswa baru.
Mereka juga meresmikan fasilitas kampus dan program kerja yang sebelumnya sudah dicanangkan saat proses seleksi.
Rajwa Atsala Vindramekka melalui program ini meresmikan program kerjanya ‘Green Campus’, dengan memberikan fasilitas tempat sampah yang sudah dipisah antara organik dan anorganik.
Sedangkan, Cherishta Joane meresmikan program ‘Kata Dinusian’ yang bisa dimanfaatkan langsung oleh seluruh mahasiswa dalam menyampaikan pendapatnya melalui media gambar.
Baca juga: Kapal Berisi Warga Eropa Mogok di Perairan Cilacap, Tim SAR Lakukan Evakuasi Penumpang
Cherishta mengatakan, menjadi seorang rektor bukan hanya soal memimpin, tetapi juga harus bisa mendengar suara mahasiswanya.
Melalui programnya, mahasiswa diajak untuk menuliskan harapan mereka terkait sistem perkuliahan, organisasi, maupun kehidupan kampus.
“Menjadi kehormatan bagi saya bisa terpilih menjadi Rektor mahasiswa, karena hanya orang terpilih saja yang bisa mendapatkan posisi ini. Senang juga karena bisa merasakan kesibukan menjadi rektor, dari mulai rapat, kunjungan ke beberapa fasilitas, hingga menandatangani surat pengajuan,” jelasnya.
Melalui program ini, mahasiswa mendapatkan ruang belajar baru untuk melatih sudut pandang mereka soal kepemimpinan dan manajemen kampus dari balik layar.
Sebagai bentuk apresiasi, kedua mahasiswa terpilih mendapatkan sertifikat, uang pembinaan, dan ‘Wall of Fame’ yang terletak di perpustakaan Udinus.
Sebelumnya, kedua mahasiswa terpilih ini sudah mengikuti rangkaian seleksi yang ketat.
Seleksi dimulai dari penulisan esai 100 kata yang menuangkan ide mereka, hingga wawancara langsung dengan Rektor Udinus dan Ketua Yayasan Dian Nuswantoro.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.