Video Viral
Sumiati Bersyukur Dapat Bantuan Rp 300 Ribu per Bulan Bisa Jadi Penopang Hidup Sehari-hari
Di sebuah sudut Desa Dagan, Kecamatan Bobotsari, Purbalingga, waktu seakan berjalan lebih lambat.
Penulis: Farah Anis Rahmawati | Editor: Rustam Aji
TRIBUNBANYUMAS.COM - Di sebuah sudut Desa Dagan, Kecamatan Bobotsari, Purbalingga, waktu seakan berjalan lebih lambat.
Di dalam sebuah rumah sederhana, Sumiati (51) seorang diri merajut hari-harinya dalam sunyi.
Ia adalah ibu, ayah, perawat, sekaligus tulang punggung bagi dua putri istimewanya.
Plt Kepala Dinsosdalduk KBP3A Kabupaten Purbalingga, Jusi Febrianto menyatakan keadaan Sumiati dan kedua anaknya memang layak untuk dibantu. Setiap bulan ibu dan anak tersebut mendapatkan Rp300.000, namun untuk pencariannya dilakukan setiap satu tahun sekali.
"Betul, jadi itu kan memang anaknya menyandang disabilitas berat yah, jadi layak untuk mendapatkan bantuan," katanya.
Bantuan tersebut pun diberikan dalam bentuk virtual account, yang di print kemudian diberikan kepada penerima.
"Sehingga penerima harus datang ke bank untuk mengambilnya," jelasnya.
Baca juga: Curhat Pilu Ibu Sumiati di Purbalingga: Kita Gak Bahagia di Dunia, Nanti Bahagia di Akhirat
Jusi menambahkan, kondisi yang dialami oleh kedua anak Sumiati ini merupakan penyakit Cerebral Palsy atau suatu keadaan dimana syaraf itu tidak terdarahi dengan baik.
Ia menyatakan kondisi yang dialami oleh kedua anak Sumiati tersebut sebetulnya dapat disembuhkan walau tidak bisa secara total, namun memang dibutuhkan ketelatenan dari pihak orang tua itu sendiri.
"Kalaupun keadaan seperti itu sebetulnya bisa disembuhkan walau tidak total, tetapi memang harus sadari awal," katanya.
Menurutnya tangan seorang anak yang menderita penyakit tersebut itu cenderung kaku, sehingga anak harus dilatih menggenggam.
"Mulai dari benda-benda yang ukuranya kecil dulu, baru ke besar, nanti kan lama-lama tangganya bisa ngebuka sendiri, dan nanti lama-lama bisa memegang benda sendiri," katanya.
Apabila sedari awal orang tua sudah melatih anak dengan kondisi tersebut, ia menyatakan bukan tidak mungkin anak tersebut seiring berjalannya waktu dapat membawa badan, duduk hingga berdiri sendiri.
"Itu semua tergantung bagaimana orang tua mampu untuk menstimulasi tumbuh kembang anak," katanya. (anr/yog)
Baca juga: Perang Thailand dan Kamboja Makin Sengit, Dua belah Pihak Kerahkan Jet Tempur
Baca juga: Curhat Pilu Ibu Sumiati di Purbalingga: Kita Gak Bahagia di Dunia, Nanti Bahagia di Akhirat
| Perang Thailand dan Kamboja Makin Sengit, Dua belah Pihak Kerahkan Jet Tempur |
|
|---|
| Kabar Baik! Petani Terdampak Proyek Irigasi di Tegal Dijanjikan Kompensasi |
|
|---|
| Demi Tambah Pemasukan, PSIS Sampai Sewakan LED Board ke Persijap Jepara |
|
|---|
| Dampak Mengerikan Rob di Kendal: 625 Hektar Sawah di 28 Desa Terpapar Air Asin |
|
|---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.