Video Viral

TNI AL Tegas Tolak Eks Marinir Satria Arta Kumbara Jadi Prajurit Lagi

Satria Arta Kumbara, ternyata merupakan alumni SMK Dr. Tjipto Ambarawa, Kabupaten Semarang, lulus tahun ajaran 2004/2005 dari jurusan Otomotif

Editor: Rustam Aji

TRIBUNBANYUMAS.COM - Kepala Dinas Penerangan TNI AL Laksamana Pertama (Laksma) Tunggul menegaskan bahwa pihaknya tidak bisa menerima kembali Satria Arta Kumbara sebagai prajurit. 

Satria adalah Warga Negara Indonesia (WNI) yang kini menjadi tentara bayaran Rusia. 

Sebelum menjadi tentara bayaran, Satria adalah prajurit Marinir. 

Namun, ia diberhentikan secara tidak hormat sejak 2022.

Di sisi lain, berdasar penelusuran Tribunjateng.com, Rabu (23/7/2025), di daerah tempat tinggalnya di Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Satria Arta Kumbara, ternyata merupakan alumni SMK Dr. Tjipto Ambarawa, Kabupaten Semarang, lulus tahun ajaran 2004/2005 dari jurusan Otomotif (dahulu Teknik Mesin)

Kepala SMK Dr. Tjipto, Budi Raharjo, mengonfirmasi tentang terdaftarnya Satria yang bersekolah di sana.

“Benar dia alumni,” kata Budi ketika ditemui di sekolahnya, Rabu (23/7/2025).

Baca juga: FPI dan PWI LS Bentrok di Pemalang saat Ceramah Habib Rizieq, Ada Korban

Budi mengaku belum menjabat sebagai kepala sekolah saat Satria masih menjadi siswa.

Namun, dia menggali informasi dari para guru lama. 

Menurut Budi, Satria bukan tipe siswa yang menonjol, tapi Satria menjalani pendidikan dengan baik.

“Memang karakter anaknya biasa, tidak ada prestasi yang menonjol. Tapi anak-anak yang seperti itu justru setelah lulus, malah membuat menjadi anak-anak yang punya nilai lebih di masyarakat,” imbuh Budi.

Sebagaimana diberitakan, nama Satria mencuat ke publik setelah video permohonan maaf dan permintaan pulangnya beredar luas di media sosial. 

Dalam video itu, Satria mengaku menyesal telah menandatangani kontrak dengan Kementerian Pertahanan Rusia, yang menyebabkan status kewarganegaraannya sebagai Warga Negara Indonesia terancam dicabut.

Dia meminta bantuan Presiden Prabowo Subianto, Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, dan Menteri Luar Negeri Sugiono, untuk dapat kembali ke Indonesia.

“Saya tidak tahu bahwa kontrak tersebut bisa mencabut kewarganegaraan saya. Kewarganegaraan Republik Indonesia bagi saya segalanya,” ujar Satria dalam video berdurasi dua menit itu.

Satria juga menyebut alasan ekonomi sebagai motif utamanya menjadi tentara bayaran di Rusia.

“Saya datang ke sini (Rusia) hanya untuk mencari nafkah,” katanya. (yog/rez)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved