Warga Ponogoro Dewi Astutik Diduga Jadi Otak Penyelundupan 2 Ton Narkoba, Kini Jadi Buronan Polisi

Empat dari enam awak kapal yang berstatus Warga Negara Indonesia (WNI) yang diamankan dalam operasi tersebut, terafiliasi dengan Dewi.

Editor: Rustam Aji
Istimewa
JADI BURONAN POLISI - Warga Negara Indonesia (WNI), Dewi Astutik, menjadi buron Interpol terkait peredaran narkoba berskala internasional. Dalam tayangan Rosi di KompasTV yang dikutip pada Minggu (1/6/2025), BNN mengungkapkan ada lebih dari 110 WNI yang menjadi anak buah Dewi Astutik, telah ditangkap di berbagai negara karena menjadi kurir narkoba. 

TRIBUNBANYUMAS.COM - Dewi Astutik, warga Ponorogo, Jawa timur, kini menjadi buronan polisi.

Dewi Astutik tepatnya berasal dari Dukuh Sumber Agung, Desa/Kecamatan Balong, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur.

Saat ditelusuri, Dewi memang merupakan warga Dukuh Sumber Agung, tetapi namanya bukanlah Dewi Astutik, melainkan PA

Sementara itu, tuduhan terhadap Dewi Astutik tidak main-main.

Dia diduga menjadi bos kurir jaringan narkoba internasional, Golden Triangle.

Penyelundupan sabu-sabu seberat dua ton di perairan Kepulauan Riau, yang berhasil digagalkan tim gabungan pada Kamis (22/5/2025) lalu, diduga diotaki Dewi Astutik.

Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN), Komjen Marthinus Hukom, merinci lebih dalam terkait peran Dewi Astutik dalam mengendalikan peredaran narkoba di Indonesia.

Pasalnya, empat dari enam awak kapal yang berstatus Warga Negara Indonesia (WNI) yang diamankan dalam operasi tersebut, terafiliasi dengan Dewi.

Menurut Marthinus, Dewi lah yang mengatur perjalanan untuk keempat WNI itu menjadi kurir narkoba untuk Golden Triangle.

Baca juga: Video Provit Farm Village Banyumas, Rasakan Nuansa Belanda di Jawa Tengah

"Kita bisa pastikan kurir-kurir ini tiketnya dipesan oleh orang yang berhubungan dengan Dewi Astutik," ungkap Marthinus dalam tayangan Rosi di KompasTV, dikutip pada Minggu (1/6/2025).

Marthinus menduga kuat Dewi bukan orang biasa di Golden Triangle.

Karena itu, Ia memperkirakan Dewi memainkan peran penting dalam proses rekrutmen kurir.

"Dewi Astutik memainkan peran penting dalam proses rekrutmen ini," kata dia.

Marthinus, menegaskan, selain kasus sabu-sabu dua ton, Dewi juga lah yang merancang perjalanan kurir narkoba yang tertangkap di Medan, Sumatra Utara, pada 2024 lalu.

"Dewi Astutik ini menjadi mastermind bukan dalam kasus ini saja (sabu-sabu dua ton). Beberapa kasus yang ditangani di Indonesia (juga didalangi Dewi)" ungkap Marthinus.

Sumber: Surya
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved