Berita Kebumen
Menteri Lingkungan Hidup Hanif Tinjau Pengelolaan Sampah di Kebumen, Diaolah Jadi RDF dan Gas Metana
Di sana Hanif melihat langsung bagaimana pengeloaan sampah, yang bisa dimanfaatkan menjadi gas metana dan RDF.
TRIBUNBANYUMAS.COM, KEBUMEN - Menteri Lingkungan Hidup merangkap Kepala Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (BPLH) Hanif Faisol Nurofiq melaksanakan kunjungan kerja ke Kabupaten Kebumen.
Kedatangannya disambut hangat oleh Bupati Kebumen Lilis Nuryani dan Wakil Bupati Zaeni Miftah di Pendopo Kabumian, Sabtu (19/4/2025).
Ada dua tempat yang dikunjungi Menteri Hanif bersama pejabat kementerian, yakni Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Kaligending, dan Tempat Pengolahan Sampah Reduce, Reuse, Recycle (TPS3R) di Kelurahan Panjer.
Di sana Hanif melihat langsung bagaimana pengeloaan sampah, yang bisa dimanfaatkan menjadi gas metana dan RDF.
Menteri Hanif menyampaikan, persoalan sampah menjadi salah satu fokus utama pemerintah untuk bisa diatasi dengan baik. Presiden Prabowo Subianto menargetkan pada 2029 persoalan sampah di Indonesia harus sudah selesai ditangani atau dikelola dengan baik.
Baca juga: Gilbert Agius Optimis PSIS Tampil Maksimal di Sisa Lima Laga Musim Ini
"Kepala daerah, baik gubernur, bupati dan wali kota punya tangung jawab atau kewenangan yang besar untuk pengelolaan sampah di wilayah masing-masing. Untuk itu saya harap kerjasamanya untuk menciptakan lingkungan yang bersih, zero sampah," ujar Menteri Hanif.
Ia mengapresiasi upaya Pemkab Kebumen dalam pengelolaan sampah, yakni dengan adanya gas metana, dan pemanfaatan sampah kering menjadi bahan bakar alternatif pengganti batu bara atau (RDF). Ia menyebut ini merupakan upaya positif yang harus didukung oleh pemerintah pusat.
"Harus dikembangkan lagi," ujarnya.
Dalam sehari TPA yang ada di Kebumen, baik TPA Kaligending dan Semali mampu menghasilkan sampah 100 ton. Namun kata Menteri Hanif jika dilihat dari jumlah penduduk Kebumen yang mencapai 1,4 juta jiwa, maka sampah 100 ton per hari yang dihasilkan dan diolah dari dua TPA masih sangat sedikit.
"Angka konvensi rata-rata nasional dari jiwa ke sampah, itu dikalikan 0,5 - 0,6. Kalau dikalikan 0,5 timbunan sampah yang dihasilkan di Kebumen itu 700 ton per hari. Kalau di dua TPA ini hanya mampu mendatangkan 100 ton per hari, berarti masih ada 600 ton sampah yang belum dikelola, masih lepas di luar," terang Meteri Hanif.
"Nah ini harus menjadi perhatian kita bersama, karena kalau sampah lepas begitu di masyarakat, maka akan menjadi sumber masalah baru di lingkungan masyarakat," tambahnya.
Lebih lanjut, Menteri Hanif menyampaikan penanganan sampah dapat dibagi dalam tiga segmen: hulu, tengah, dan hilir. Hulu terkait dengan sumber sampah, seperti rumah tangga dan produsen. Tengah berkaitan dengan proses pemilahan, pengolahan, dan pengangkutan sampah.
'Dan hilir adalah tahap akhir penanganan sampah, seperti pembuangan ke TPA atau pengolahan lebih lanjut. Saya harap penanganan sampah di Kebumen semakin bagus, baik di hulu, tengah dan hilirnya," harapnya.
Sementara itu, Bupati menyampaikan kunjungan ini bisa menjadi langkah awal penguatan sinergi antara pemerintah pusat dan daerah.
Khususnya dalam pengelolaan sampah yang lebih baik dan berkelanjutan. Pihaknya sudah melakukan upaya pengelolaan sampah agar bisa lebih bermanfaat, yakni gas metana dan RDF.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.